Mohon tunggu...
Dina Purnama Sari
Dina Purnama Sari Mohon Tunggu... Dosen -

There is something about Dina... The lovely one...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mencintaiku....

15 Maret 2012   18:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:00 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Malam ini, aku membaca surat darimu. Surat itu berisikan curahan hatimu. Ah, bosan rasanya membaca lagi. Semakin bosan kala kau mengungkit mengenai perasaanmu kepadaku. Perasaan mengenai cinta dan mencintai.

Kau tuliskan bahwa mencintaiku itu sama saja dengan makan petai, jeroan, ampela, empedu, jengkol, dan pare. Kau juga menuliskan bahwa mencintaiku sama saja dengan di dalam penjara seumur hidup, ah lebai.... Lagi, kau menuliskan bahwa mencintaiku sama artinya dengan makan ongol-ongol, cokelat, roti lapis keju, asinan bogor, dan telur mata sapi.  Selain itu, mencintaiku sama saja dengan menyeruput cappucino latte, menyedot es kelapa muda, menenggak alkohol enol persen, dan diet soda. Mmm....

Kubaca kembali tulisanmu malam ini. Tulisan di dalam kertas yang harum. Tulisan yang digoreskan melalui tinta semerah darah, entah apa artinya dan kalaupun itu memang darahmu sendiri, sungguh, aku tak peduli. Maaf adalah sebuah kata yang kuberikan kepadamu jika memang benar itu darahmu.

Kubaca lagi suratmu yang beku. Ada aura kebekuan yang diam-diam menjalari batinku. Aku tahu bahwa kau memang bertujuan seperti itu. Kau ingin aku membeku karena kau telah mencintaiku. Namun, aku tetap bebal. Aku tak mau membeku hanya karena kau mencintaiku.

Masih ada dua lembar surat darimu. Semuanya mengenai arti mencintaiku....

Aku menarik nafas kemudian menatap langit-langit kamar pada dini hari yang lenggang. Kosong, hampa, dan menunggumu untuk datang. Yang kuinginkan adalah kedatanganmu ke rumahku, bukan sekadar surat cinta mengenai arti mencintai, khususnya mencintaiku....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun