Mohon tunggu...
Dina Permata Sari
Dina Permata Sari Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pascasarjana UNAND jurusan Kimia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polyalthia Longifolia (Glodokan Tiang India) Sebagai Kandidat Antikanker di Masa Mendatang

2 September 2013   12:25 Diperbarui: 4 April 2017   18:08 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara tropis, dimana matahari bersinar sepanjang tahun, dan curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga tumbuh-tumbuhannya merupakan pabrik bahan kimia raksasa. Indonesia memiliki bio diversity yang luar biasa karena sekitar 17% dari seluruh spesies yang ada di permukaan bumi terdapat di Indonesia. Sebagian dari tumbuhan itu telah digunakan sebagai bahan obat tradisional yang merupakan warisan yang diterima secara turun temurun sejak dahulu (Achmad, 1980). Bahan yang digunakan sebagai bahan obat-obatan, secara farmakologi berasal dari kandungan metabolit sekundernya seperti terpenoid, steroid, alkaloid, flavonoid, kumarin, kromon, antosianin, fenolik dan fenil propan (Arbain, 1995).

Famili Annonaceae, mengandung sekitar 2500 spesies, banyak dipelajari karena kemampuannya sebagai antikanker. Annona crassiflora, salah satu spesies Annonaceae,menunjukkan efek sitotoksik terhadap sel kanker otak (SF-295), kanker kolon (HCT-8), kanker melanoma (MDA-MB-435), dan sel kanker leukemia (HL-60) (Mesquita et al., 2009). Artabotrys harmandii menunjukkan efek sitotoksik terhadap sel kanker hepatoma (HepG2) (Weerapreeyakul et al., 2012). Annona species, mengandung asetogenin, aktif terhadap sel kanker leukemia dan sarcoma (Sakarkar et al., 2011).

Polyalthiamerupakansalah satu genus dari family Annonaceae, terdiri dari semak dan pohon yang banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis, terdiri dari 17 spesies (Sampath et al., 2013). Beberapa spesies dari Polyalthiatelah diuji aktivitasnya terhadap sel kanker. Ekstrak akar Polyalthia laui dan rumphii menunjukkan efek sitotoksik terhadap sel kanker paru (SPC-A-1), sel karsinoma hepatoselular (BEL-7402), sel kanker getah lambung (SGC-7901), dan sel kanker leukemia (K562) (Yuan et al., 2011).

Polyalthia longifolia (Annonaceae), dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan nama glodokan tiang india,merupakan tumbuhan yang tinggi, memiliki cabang pendek, dan termasuk tumbuhan hias (Phadnis et al., 1988; Faizi et al., 2008). Secara tradisional, berbagai bagian dari P. longifolia telah digunakan untuk beberapa tujuan pengobatan seperti demam, penyakit kulit, diabetes, hipertensi, dan cacingan (Pal et al., 2011; Murthy et al., 2005).

Daun P. longifolia menunjukkan aktivitas anti-bakteri, anti-radikal dan sitotoksik terhadap sel kanker A549 (paru karsinoma) (Sampath et al., 2013), aktivitas antibisul (Malairajan et al., 2008), potensi anti-inflamasi dan hepatoprotektif (Tanna et al., 2009), agen antileishmanial (Pal et al., 2011; Misra et al., 2010), dan antikataractogenesis (Sivashanmugam et al., 2012). Biji P. longifolia menunjukkan aktivitas antioksidan (Njoku et al., 2001; Dasari et al., 2011). Kulit batang P. longifolia menunjukkan aktivitas antimikroba yang signifikan (Rashid et al., 1996), menginduksi apoptosis sel pada leukemia K562 (Lin et al., 2011), dan anti-inflamasi dan sitotoksik (Chang et al., 2006). Ekstrak kulit akar P. longifolia dalam 50% metanol menurunkan tekanan darah normal dan hipertensi pada tikus (Saleem et al., 2005).

1: Batang, buah, dan daun Polyalthia longifolia (Sumber: Suhono et al.)

Dina Permata Sari et al (2013) berhasil mengisolasi 3 senyawa diterpenoid dari fraksi etil asetat daun P. longifolia, yaitu asam kolavenat (1), asam polyalthialdoat (2), 16α-hidroksi-cleroda-3,13(14)Z-dien-15,16-olide (3).

Gambar 2: Senyawa diterpenoid yang diisolasi dari fraksi etil asetat daun P. longifolia (sumber: Dina Permata Sari et al)

Tiga senyawa diterpenoid hasil isolasi 1-3 diuji aktivitas antikankernya terhadap sel kanker leukemia HL-60. Berdasarkan penelitian, didapatkan data bahwa proliferasi/pertumbuhan sel kanker dihambat oleh asam polyalthialdoat (2) dan 16α-hidroksi-cleroda-3,13(14)Z-dien-15,16-olide (3) dengan nilai IC50 sebesar 21,8 µM dan 13,7 µM. Sedangkan asam kolavenat (1) tidak menunjukkan aktivitas dalam konsentrasi apapun.

Kesimpulannya tumbuhan Polyalthia longifolia memiliki potensi yang cukup besar sebagai senyawa antikanker dan dapat digunakan sebagai obat-obatan dimasa mendatang.



DAFTAR PUSTAKA

Achmad SA. (1980) Kimia OrganikBahanAlam. Universitas Terbuka, Jakarta.

Arbain D. (1995) Survey fitokimia salah satu cara pendekatan, proyek HEDS, USAID. Universitas Andalas, Padang.

Chang FR, Hwang TL, Yang YL, Li CE, Wu CC, Issa HH, Hsieh WB, Wu YC. (2006) Anti-inflammatory and cytotoxic diterpenoids from formosan Polyalthia longifolia var. pendula. Planta Medica, 72, 1344-1347.

Dasari VN, Rupachandra S, Dinesh MG, Chandrasekharam HR, Sidambaram R. (2011) Antioxidant activity of seed extracts of Polyalthia longifolia. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 3, 311-314.

Faizi S, Khan AR, Mughal NR, Malik MS, Sajjadi KS, Ahmad A. (2008) Antimicrobial activity of various parts of Polyalthia longifolia var. pendula: isolation of active principles from the leaves and the berries. Phytotherapy Research, 22, 907-912.

Lin YH, Lee CC, Chang FR, Chang WH, Wu YC, Chang JG. (2011) 16-Hydroxycleroda-3,13-dien-15,16-olide regulates the expression of histone-modifying enzymes PRC2 complex and induces apoptosis in CML K562 cells. Life Sciences, 89, 886-895.

Malairajan P, Gopalakrishnan G, Narasimham S, Veni JK. (2008) Evaluation of anti-ulcer activity of Polyalthia longifolis (Sonn.)Thwaitesin experimental analysis. Indian Journal of Pharmacology, 40, 126-128.

Misra P, Sashidhara KV, Singh SP, Kumar A, Gupta R, Chaudhaery SS, Gupta SS, Majumder HK, Saxena AK, Dube A. (2010) 16-Hydroxycleroda-3,13 (14)Z-dien-15,16-olide from Polyalthia longifolia: a safe and orally active antileishmanial agent. British Journal of Pharmacology, 159, 1143-1150.

Murthy MM, Subramanyam M, Bindu MH, Annapurna J. (2005) Antimicrobial activity of clerodane diterpenoid from Polyalthia longifolia seeds. Fitoterapia, 76, 336-339.

Njoku UO, Joshua, Elijah P, Omeh, Obiageli V. (2001) Antioxidant properties of Polyalthia longifolia. New York Science Journal, 4,83-87.

Pal D, Bhattacharya S, Baidya P, De BK, Pandey JN, Biswas M. (2011) Antileishmanial activity of Polyalthia longifolia leaf extract on the in vitro growth of leishmania donovani promastigotes. Global Journal of Pharmacology, 5, 97-100.

Phadnis AP, Patwardhan SA, Dhaneshwar NN, Tavale SS, Row TNG. (1988) Clerodane diterpenoid from Polyalthia longifolia. Phytochemistry, 27, 2899-2901.

Rashid MA, Hossain MA, Hasan CM, Reza MS. (1996) Antimicrobial diterpenoids from Polyalthia longifolia var. pendulla (Annonaceae). Phytotherapy Research, 10, 79-81.

Sakarkar DM, Deshmukh VN. (2011) Ethnopharmacological review of traditional medicinal plants for anticancer activity. International Journal of PharmTech Research, 3, 298-308.

Saleem R, Ahmed M, Ahmed SI, Azeem M, Khan RA, Rassol N, Saleem H, Noor F, Faizi S. (2005) Hypotensive activity and toxicology of constituents from root bark of Polyalthia longifolia var. pendula. Phytotherapy Research, 19,881-884.

Sampath M, Vasanthi M. (2013) Isolation, structural elucidation of flavonoids from Polyalthia longifolia (sonn.) Thawaites and evaluation of antibacterial, antioxidant and anticancer potential. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5, 336-341.

Sari DP, Ninomiya M, Efdi M, Santoni A, Ibrahim S, Tanaka K, Koketsu M. (2013) Clerodane Diterpenes Isolated from Polyalthia longifolia Induce Apoptosis in Human Leukemia HL-60 Cells. Journal of Oleo Science, 62.

Sivashanmugam AT, Chatterjee TK. (2012) Anticataractogenesis activity of Polyalthia longifolia leaves extracts against glucose-induced cataractogenesis using goat lenses in vitro. European Journal of Experimental Biology, 2, 105-113.

Suhono B, Yuzammi, Witono JR, Hidayat S, Handayani T, Sugiarti, Mursidawati S, Triono T, Astuti IP, Sudarmono, Wawangningrum H. (2010) Ensiklopedia flora. PT Kharisma Ilmu: Bandung

Tanna A, Nail R, Chandra S. (2009) Assessment of anti-inflammatory and hepatoprotective potency of Polyalthia longifolia var. Pendula leaf in wistar albino rats. Journal of Natural Medicine, 63, 80-85.

Weerapreeyakul N, Nonpunya A, Barusrux S, Thitimetharoch T, Sripanidkulchai B. (2012) Evaluation of the anticancer potential of six herbs against a hepatoma cell line. Chinese Medicine, 7, 1-7.

Yuan Y, Huang GJ, Wang TS, Chen GY. (2011) In vitro screening of five Hainan plants of Polyalthia (Annonaceae) against human cancer cell lines with MTT assay. Journal of Medicinal Plants Research, 5, 837-841.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun