Mohon tunggu...
Dina Oktaviana
Dina Oktaviana Mohon Tunggu... -

music addict, esspecialy pop-jazz. love journalism. @dinaaoktaviana

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Subsidi Akan Dihentikan, dan Bus Transjakarta Akan Digratiskan?

19 Desember 2013   10:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:45 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Hari ini kamis pagi ditengah euforia menjelang hari jumat yang artinya weekend semakin mendekat, saya menbaca berita dari salah satu portal berita online tentang kebijakan yang mungkin akan diterapkan oleh pemprov DKI Jakarta, yang dilontarkan oleh WaGub Basuki Tjahaja Purnama.

Dengan judul berita: " Setelah Subsidi BBM Stop, Transjakarta Gratis". Dan saya langsung  berbinar binar walaupun baru membaca judulnya saja. Kenapa? tidak lain dan tidak bukan karena saya sudah muak dengan transportasi masal dijakarta. Hal ini terkait dengan saya adalah pengguna setia transportasi masal (kopaja dan mikrolet khususnya).

Kembali untuk menanggapi berita yang sudah saya bagikan link nya diatas tersebut, dikatatakan, kalau Pemprov DKI Jakarta mengusulkan pemberhentian subsidi BBM untuk kendaraan bermotor di Ibu Kota kepada Kementerian ESDM. Kebijakan tersebut dapat merangsang pengguna kendaraan pribadi beralih ke transportasi massal.

"Kebijakan kita kan mau mengubah angkutan umum untuk pakai gas. Jadi, semuanya tunggu tahun depan, kemudian bus transjakarta bisa gratis dan yang penting Menteri ESDM mendukung," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (18/12/2013).


Basuki mengatakan, Jakarta mengusulkan menghapus subsidi BBM, bukan meningkatkan harga BBM bersubsidi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Salah satu alasannya adalah lingkungan.


"Kita tidak mau lagi ada premium, itu buat lingkungan hidup jadi tidak baik," kata Basuki. Menurut Basuki, apabila di Jakarta sudah tidak ada pasokan BBM bersubsidi, maka kualitas lingkungan juga semakin membaik.


Rencananya penghentian pemakaian BBM bersubsidi akan dilakukan untuk kendaraan pribadi, lalu bertahap untuk kendaraan bermotor roda dua dan angkutan umum.

Setelah ratusan bus datang, kebijakan itu akan segera diterapkan. DKI kemudian akan mengalihkan subsidi BBM tersebut pada tiket transjakarta sehingga penumpang tak perlu membayar tiket.


Penghapusan BBM subsidi juga dinilai akan bisa mengalokasikan dana lebih besar ke perbaikan infrastruktur. Penghentian BBM subsidi bagi kendaraan di Jakarta juga bisa meminimalkan dampak negatif kebijakan mobil murah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengaku tertarik dengan ide Basuki. Kini, pihaknya tengah melakukan kajian terhadap usulan tersebut. Namun, ia memastikan bahwa usulan tersebut tidak dilakukan dalam waktu dekat. Demi menghemat BBM bersubsidi, pihaknya hanya mendorong kendaraan pelat merah untuk tidak memakai BBM bersubsidi.
Dan sepertinya saya adalah salah satu pihak yang amat sangat menyetujui dengan adanya rencana dengan kebijakan ini, karena semakin semerawutnya moda transportasi masal. Dan sangat disayangkan subsidi yang diberikan yang seharusnya dirasakan oleh ekonomi kelas menengah kebawah justru dinikmati oleh mereka yang status ekonominya menegah keatas!
Sebagai salah satu contoh real yang saya alami dan akan saya kemukakakn disini adalah:
Setiap jam pulang kantor saya selalu menggunakan metromini untuk menuju kerumah, dan bukan hanya kemacetan jakarta yang sudah menjadi "makanan" saya setiap sore, tetapi kearoganan para supir metromini juga menjadi hal yang paling menyebalkan. Bukan hanya menyerobot jalur busway, dan ngebut dijalan, kondisi kendaraan yang sangat tidak layak untuk beroperasi pun sangat memprihatinkan. Bagaimana mungkin kondisi kendaraan yang sangat tidak layak berada dijalanan tersebut harus ngebut dan melaju dijalur busway dengan kondiis penumpang yang terkadang overweight ini dibiarkan?, tentu  sangat mengerikan. Danseakan  menjadikan nyawa kami, sebagai penumpang tidak ada harganya!

Peraturan yang sudah dibuat, agar tidak melajukan kendaraan di jalur busway pun tidak dihiraukan para supir mikrolet ini, setahu mereka "selagi tidak ada petugas berwenang yang menjaga jalur busway, mereka akan tetep menerobos masuk ke jalur busway dan yang mereka pedulikan adalah agar mereka bisa menjaring penunmpang sebanyak banyaknya dan cepat sampai di tujuan. Dan ini adalah hal yang tentunya sangat merugikan berbagai pihak. Sebut saja penumpang yang seringkali harus meraskan seperti tengah berada di sebuah roller coaster taman hiburan, tetapi para pengguna busway yang seharusnya dapat waktu tepuh yang lebih cepat dengan segala "ke-spesial-annya" harus membuang waktu sia sia, dan pengguna jalan lainnya yang harus melawan bahaya karena metromini ini bisa keluar dari jalur busway kapan saja dan dimana saja tanpa memperdulikan separator busway tersebut.

Hal ini seharusnya menjadi perhatian bagi para pemangku kebijakan, khususnya DKI Jakarta. Agar tak ada nyawa melayang sia-sia karena adanya kelalaian yang seharusnya bisa diatasi bersama ini.

Itulah alasan saya, mengapa saya menyambut baik rencana kebijakan ini. Meskipun nanti pada saat kebijakan ini diterapkan harus ada perbaikan di sisi-sisi penunjangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun