Mohon tunggu...
Dina Oktaviana
Dina Oktaviana Mohon Tunggu... -

music addict, esspecialy pop-jazz. love journalism. @dinaaoktaviana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angan-angan

4 Maret 2014   17:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Manusia dan angan-angan bagaikan satu hal yang tidak terpisahkan,

Dan adakalanya angan-angan tersebut digantungkan pada satu pohon yang tinggi,

Yaa menggantungkan angan-angan memang harus dipohon yang tinggi,

Agar angan-angan tersebut dapat bersatu dengan angin dan udara,

Kemudian bersatu dengan alam,

Dan kemudian berbaur menjadi sebuah kenyataan dan bukan sebuah angan-angan semata.


Namun terkadang kita lupa memilih pohon untung menggantungnya,

Lupa melihat dan memastikan apakah pohon tersebut rapuh atau tidak,

Dan ketika kita memilih sebuah pohon yang rapuh, apa yang terjadi?

Bersiaplah! bersiaplah untuk melihat dan menyaksikan angan-angan ini jatuh,

Beserakan diatas tanah dengan peluhnya sendiri,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun