Mohon tunggu...
Dina Octavia
Dina Octavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - A student at Sriwijaya University, pursuing a Bachelor's degree in International Relations

Deeply passionate about social and political, I am constantly striving to learn and share knowledge.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Geopolitik Perang Rusia-Ukraina dan Dampaknya

5 Desember 2024   16:37 Diperbarui: 5 Desember 2024   17:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latar Belakang
Perang Rusia-Ukraina yang meletus pada tahun 2022 merupakan puncak dari ketegangan geopolitik yang telah berlangsung lama antara kedua negara. Akar permasalahan ini sangat kompleks, melibatkan faktor sejarah, politik, dan ekonomi. Salah satu faktor utama adalah perebutan pengaruh di kawasan Laut Hitam dan perbedaan pandangan mengenai identitas nasional. Keinginan Rusia untuk mencegah perluasan NATO ke wilayah bekas Uni Soviet, termasuk Ukraina, semakin memperparah ketegangan. Konflik ini telah menimbulkan dampak yang sangat luas, baik di tingkat regional maupun global. Konflik Rusia-Ukraina memiliki akar sejarah yang dalam, terutama setelah runtuhnya Uni Soviet. Ukraina, sebagai negara merdeka, berusaha menjalin hubungan lebih dekat dengan Barat, sementara Rusia berupaya mempertahankan pengaruh wilayahnya. Aneksasi Krimea oleh Rusia pada tahun 2014 dan dukungan terhadap separatis di wilayah Donbas semakin menerima hubungan kedua negara. Perang yang pecah pada tahun 2022
mencerminkan perubahan lanskap geopolitik global yang signifikan, dengan dampak yang meluas seperti krisis kemanusiaan, ketidakstabilan ekonomi, dan ketegangan antara kekuatan-kekuatan besar dunia.


Akar Permulaan Perang Rusia-Ukraina

Sebelum kemerdekaan, Ukraina dan Rusia memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari Uni Soviet. Setelah Uni Soviet bubar, Ukraina memilih untuk berdiri sebagai negara merdeka, tetapi hubungan antara kedua negara tetap rumit. Menurut Dervi (2024), ketegangan ini semakin meningkat ketika Ukraina berusaha untuk memperkuat identitas nasionalnya yang terpisah dari pengaruh Rusia. Ketegangan mencapai puncaknya pada akhir 2013 ketika pemerintah pro-Rusia di Ukraina menolak untuk menandatangani perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa, memilih untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Rusia. Keputusan ini memicu protes besar-besaran yang dikenal sebagai "Revolusi Kehormatan" atau Euromaidan, yang berujung pada penggulingan Presiden Viktor
Yanukovych pada Februari 2014. Peristiwa ini menciptakan kekosongan kekuasaan yang dimanfaatkan oleh Rusia untuk mencaplok Crimea pada bulan Maret 2014. Setelah aneksasi Crimea, konflik bersenjata meletus di wilayah timur Ukraina, di mana kelompok separatis yang didukung Rusia mendeklarasikan kemerdekaan di Donetsk dan Luhansk. Dalsj et al. (2022) mencatat bahwa intervensi militer Rusia di Ukraina timur menjadi faktor kunci dalam eskalasi konflik ini.


Dimensi Geopolitik

Intervensi Rusia dalam konflik Ukraina dapat dipahami sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan dan memperluas pengaruhnya di kawasan pasca-Soviet. Kebijakan luar negeri Rusia, terutama di Laut Hitam, sangat dipengaruhi oleh kepentingan strategisnya dalam mengontrol jalur perdagangan dan sumber daya energi. Dengan menguasai Crimea, Rusia tidak hanya memperoleh akses langsung ke Laut Hitam tetapi juga memperkuat posisinya dalam menghadapi NATO. Menurut Borshchevskaya (2023), Laut Hitam merupakan area strategis bagi Rusia yang memungkinkan negara tersebut untuk memproyeksikan kekuatan militer dan ekonominya ke Eropa dan wilayah lainnya. Penguasaan Crimea memberikan Rusia keuntungan signifikan dalam hal kontrol maritim dan akses ke rute perdagangan penting. Hal ini juga berfungsi sebagai langkah defensif untuk mencegah ekspansi NATO lebih dekat ke perbatasan Rusia, yang dianggap sebagai ancaman serius bagi keamanan nasionalnya.


Keterlibatan Internasional

Perang Rusia-Ukraina telah melibatkan berbagai aktor internasional, dengan NATO sebagai salah satu entitas kunci yang memberikan dukungan kepada Ukraina. Dukungan ini mencakup pelatihan militer dan pengiriman bantuan senjata untuk memperkuat pertahanan Ukraina melawan agresi Rusia. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menekankan bahwa kemenangan Rusia di Ukraina akan menjadi ancaman besar tidak hanya bagi Ukraina tetapi juga bagi keamanan Eropa secara keseluruhan. NATO telah berkomitmen untuk membantu Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia. Pertemuan antara para pemimpin NATO dan Menteri Pertahanan Ukraina menunjukkan fokus aliansi ini pada peningkatan bantuan dan pelatihan untuk tentara Ukraina. Mark Rutte, Sekretaris Jenderal NATO yang baru, menyatakan bahwa "tidak akan ada keamanan yang langgeng di Eropa tanpa Ukraina yang kuat dan independen," menggarisbawahi pentingnya dukungan berkelanjutan dari negara-negara anggota.
Dalsj et al. (2022) mencatat bahwa kemampuan militer Rusia telah mengalami transformasi signifikan sejak awal konflik. Peningkatan dalam taktik dan teknologi yang digunakan di medan perang menunjukkan bahwa konflik ini bukan hanya pertarungan antara dua negara, tetapi juga arena bagi kekuatan besar untuk menunjukkan kekuatan mereka. NATO mengakui bahwa meskipun memberikan dukungan kepada Ukraina, mereka harus berhati-hati agar tidak terlibat langsung dalam konflik, terutama mengingat potensi risiko nuklir yang ditimbulkan oleh Rusia. Selain NATO, keterlibatan kekuatan besar lainnya juga terlihat dalam konflik ini. Misalnya, dukungan dari negara-negara seperti China dan Korea Utara kepada Rusia menambah kompleksitas geopolitik yang ada. Rutte menegaskan bahwa dukungan internasional terhadap Ukraina sangat penting untuk menjaga stabilitas di Eropa dan
mencegah agresi lebih lanjut oleh negara-negara otoriter.


Dampak Perang
Dampak perang Rusia-Ukraina dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Kemanusiaan
Dampak kemanusiaan dari perang ini sangat signifikan, dengan jutaan pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina dan banyaknya korban jiwa serta luka-luka di kalangan warga sipil. Perang ini telah menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam, di mana akses
terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan perawatan kesehatan menjadi sangat terbatas. Ini menciptakan tantangan besar bagi negara-negara tetangga yang menampung pengungsi, serta bagi organisasi internasional yang berusaha memberikan bantuan.
2. Ekonomi
Dampak ekonomi dari perang ini juga sangat besar. Dalsj et al. (2022) menekankan bahwa Rusia dan Ukraina adalah produsen utama komoditas global, terutama energi dan pangan. Invasi ini menyebabkan lonjakan harga minyak dan gas, serta gangguan pasokan gandum yang mempengaruhi pasar internasional. Kenaikan harga komoditas ini tidak hanya berdampak pada negara-negara Eropa tetapi juga di seluruh dunia, termasuk negara-negara di Asia Tenggara yang bergantung pada impor energi dan pangan. Dervi (2024) mencatat bahwa dampak ekonomi ini berpotensi memperburuk kondisi sosial-ekonomi di banyak negara.
3. Keamanan Regional
Dampak terhadap keamanan regional juga sangat relevan. Perang ini telah meningkatkan ketegangan antara Rusia dan NATO, dengan negara-negara anggota NATO meningkatkan anggaran pertahanan mereka sebagai respons terhadap ancaman yang dirasakan dari Rusia. Borshchevskaya (2023) menggarisbawahi pentingnya Laut Hitam dalam strategi pertahanan Rusia dan bagaimana konflik ini dapat mempengaruhi stabilitas keamanan di kawasan tersebut. Ketegangan yang meningkat dapat menyebabkan perlombaan senjata baru dan memperburuk hubungan internasional.


Dari ketiga kategori dampak tersebut, dampak ekonomi mungkin yang paling relevan. Hal ini karena dampak ekonomi dari konflik ini tidak hanya terbatas pada Ukraina dan Rusia tetapi juga memiliki efek riak yang luas di seluruh dunia, mempengaruhi harga komoditas global dan stabilitas ekonomi negara-negara lain. Kenaikan harga energi dan pangan serta gangguan rantai pasokan menjadi isu kritis yang harus dihadapi oleh banyak negara dalam konteks pemulihan pasca-pandemi COVID-19.


Kesimpulan

Perang Rusia-Ukraina adalah contoh nyata bagaimana konflik bersenjata dapat mempengaruhi dinamika geopolitik global sekaligus menimbulkan krisis kemanusiaan yang mendalam. Akar sejarah yang kompleks, intervensi asing, serta dampak sosial-ekonomi
menjadi faktor-faktor utama dalam konflik ini. Ke depan, penting bagi komunitas internasional untuk terus mendukung upaya penyelesaian damai dan memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada mereka yang membutuhkan. Hanya dengan cara ini kita dapat berharap untuk melihat akhir dari penderitaan yang dialami oleh rakyat Ukraina dan stabilitas di kawasan tersebut.

Bibliography
Borshchevskaya, A. (2023). Understanding Russia's War on Ukraine Starts with Understanding Russia's Black Sea Politics. The Washington Institute.
Dalsj, R., Jonsson, M., & Norberg, J. (2022). A Brutal Examination: Russian Military Capability in Light of the Ukraine War. Survival, 64(3), 7--28. https://doi.org/10.1080/00396338.2022.2078044
Dervi, L. (2024). Analysis of the dynamics of the modern Russian-Ukrainian war: historical roots of geopolitical ambitions. Amazonia Investiga, 13(77), 123-134. https://doi.org/10.34069/AI/2024.77.05.9
Derv L. (2023). Transformation of Geopolitical Perceptions in the Russian-Ukrainian War: Impact on Regional Relations in the Future. Futurity of Social Sciences, 1 (1), 21--34. https://doi.org/10.57125/FS.2023.03.20.02

Ukrainian World Congress. (2024). New NATO secretary general names Ukraine his top priority. https://www.ukrainianworldcongress.org/new-nato-secretary-general-names-u
kraine-his-top-priority/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun