Strategi guru dalam mengenalkan ragam bahasa kepada siswa sangat penting untuk memperluas wawasan bahasa mereka dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Guru perlu merancang kembali pembelajaran yang lebih menarik, mendorong anak lebih aktif dan meningkatkan kreativitas. Oleh karena itu, guru perlu menerapkan strategi pembelajaran tertentu, pendekatan-pendekatan, dan model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.
Dalam pembelajaran, istilah "strategi" mengacu pada upaya guru untuk membuat sistem lingkungan yang memungkinkan proses pembelajaran terjadi. Untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, perlu disusun suatu strategi. Tanpa strategi yang cocok, tepat, dan jitu, tidak mungkin tujuan pembelajaran tercapai.
Secara teoritis, tujuan utama mempelajari berbagai bahasa adalah untuk memberi anak keterampilan linguistik yang terbatas pada mendengarkan dan berbicara melalui aktivitas yang memperluas kosakata mereka. Imitasi adalah fase penting dalam perolehan bahasa yang erat terkait dengan pembelajaran bahasa. Pada tahap imitasi, anak-anak belajar bercerita dengan meniru orang-orang di sekitar mereka. Pengalaman anak yang diperoleh melalui mendengarkan cerita dapat membantu mereka memperkaya perbendaharaan kata mereka. Anak-anak memperoleh pemahaman tentang berbagai jenis bahasa, termasuk jenis formal yang biasanya ditemukan dalam bahasa tulis dan ragam informal yang ditemukan dalam bahasa lisan.
Strategi pembelajaran bahasa mencakup semua alat yang dapat digunakan untuk membuat rencana pembelajaran bahasa untuk anak-anak dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran mereka. Agar pembelajaran bahasa berhasil, guru harus menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kriteria berikut: (Bagus Hani Perdana dkk, 2012)
1. Relevan dengan tujuan pembelajaran
2. Menantang dan mendorong siswa untuk belajar
3. Menumbuhkan kreativitas siswa baik secara individu maupun kelompok.
4. Membuat materi pelajaran lebih mudah dipahami.
5. Mengarahkan aktivitas belajar siswa ke tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
6. Mudah digunakan dan tidak memerlukan peralatan yang rumit.
7. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Penggunaan strategi memberi pengaruh pada hasil atau tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, jika strategi yang dipilih tidak sesuai dengan materi, kondisi siswa, atau faktor lainnya, akan menyebabkan proses pembelajaran tidak efektif, anak akan bosan, dan tujuan pembelajaran akan sulit tercapai. Oleh karena itu, pemilihan strategi sangat penting bagi guru saat mendesain pembelajaran.
Mengenalkan ragam bahasa kepada siswa Sekolah Dasar (SD) adalah langkah penting untuk meningkatkan kesadaran budaya dan linguistik sejak dini. Dalam proses pembelajaran, guru dapat menggunakan strategi berikut:
1. Pendekatan Komunikatif: Pendekatan komunikatif mengajarkan siswa bagaimana berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran bahasa adalah agar siswa dapat berkomunikasi dengan cara yang tepat. Metode komunikasi ini berfokus pada bagaimana bahasa digunakan dalam komunikasi. Siswa harus mampu menyampaikan pendapat mereka secara lisan selama proses pembelajaran. Semua orang yang bekerja di bidang yang membutuhkan komunikasi harus memiliki keterampilan berbicara..
2. Pendekatan interaktif: Pendekatan integratif fokus pada penggabungan dua elemen atau lebih dalam aktivitas pembelajaran. Pembelajaran bahasa harus dilakukan sebaik mungkin. Siswa harus memiliki keterampilan berbahasa seperti menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Dalam proses pembelajaran bahasa, misalnya, siswa harus menguasai keempat keterampilan ini. Namun, fokus kegiatan tersebut tetap pada tujuan penulisan. Untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa, maka libatkan lah mereka dalam permainan dan diskusi. Kealamian pembelajaran bahasa tidak dibiarkan begitu saja; sebaliknya, upaya dilakukan untuk memastikan bahwa anak-anak menerima jumlah stimulus positif yang paling banyak dan bervariasi . Dengan demikian, diharapkan anak-anak tidak mengalami kesulitan ketika memasuki tahap pembelajaran bahasa, sehingga mereka akhirnya menjadi orang yang mahir berbahasa.
3. Penggunaan Bahasa Ibu: Penggunaan bahasa ibu dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu pendekatan efektif untuk membantu siswa memahami konsep dasar pendidikan, termasuk pengenalan bahasa. Bahasa ibu, yang menjadi bahasa pertama siswa di rumah, berperan penting dalam membangun fondasi kognitif dan emosional. Bahasa Ibu digunakan untuk meningkatkan literasi dan identitas budaya siswa
4. Menggunakan Metode Langsung: Metode langsung merupakan salah satu pendekatan pembelajaran bahasa yang menekankan pada penggunaan bahasa target secara langsung dalam proses pembelajaran tanpa menggunakan bahasa perantara (misalnya, bahasa ibu). Pendekatan ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang alami, sehingga siswa terbiasa dengan bahasa yang dipelajari.
5. Metode Bercerita: Strategi ini membantu siswa memahami isi cerita sekaligus mengenal kosakata baru. Setelah itu, guru bisa meminta siswa menceritakan kembali dalam bahasa yang dipelajari. Menggunakan cerita sebagai alat pengajaran yang menarik dan interaktif
6. Bermain kata: Tujuan pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa dengan menggunakan strategi. Contohnya seperti bermain teka- teki silang, sambung kata, dll. Â
7. Bermain peran: bertujuan untuk meningkatkan pemahaman , tata bahasa, kemampuan berbicara, dan kemampuan menjiwai. Contohnya seperti bermain drama, musikalisasi, dll.
Disusun oleh :Â
1. Dina Nurdiani   132410194
2. Tamala Sari    132410185
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI