Mohon tunggu...
Dina N. A Muaz
Dina N. A Muaz Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah candu walau terkadang terhalang typo.

Pecinta hujan namun tidak suka kehujanan Seseorang yang sedang belajar merangkai aksara dan mengabadikannya di media

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bencana di Alam Semesta

24 Maret 2022   19:09 Diperbarui: 24 Maret 2022   19:11 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Topeng-topeng kebohongan
membuat dunia kenyang tak terhankan
memuntahkan lahar panas membakar kemunafikan

Ibu pertiwi menangis dengan lebatnya
Dia kecewa melihat tumpukan dosa didunia
Ingin rasanya menyapu membersihkannya

Ombak besar baris bagai tentara
Bergeliat menari menghantam dunia
Meluluh lantahkan alam semesta

Semua Bencana
Semua Duka
Menimbulkan lara
Namun semua karena ulah manusia

Keserakahan mengubah hijau menjadi hitam.
Ketidak pedulian mebuat sungai yg indah menjadi tempat penampungan sampah
Kesombongan membuat alam semesta murka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun