"Sebuah kalimat yang keluar dari mulut manusia bukan hanya rentetan kata tanpa makna. Terkadang rangkai kata bisa menjadi sumber kebahagian namun bisa juga jadi malapetaka"
Sebelum viralnya vidio yang di duga menghina kalimantan, saya sebenarnya tidak tahu sama sekali tentang Edy Mulyadi. Mungkin karena memang wawasan saya tidak cukup luas atau bapaknya belum begitu seterkenal sekarang. Sosok Edy Mulyadi seakarang bagai bintang papan atas yang namanya di kenal oleh orang-orang terutama warga pulau Kalimantan.Â
Dalam vidio singkat sesingkat kedipan mata, terlihat dan terdengar Bapak Edy Mulyadi menyebutkan pulau kalimantan "tempat jin buang anak" dan bapak-bapak yang ada di dalam vidiopun juga menyebutkan yang mau tinggal di pulau tersebut hanya monyet. Gara-gara ungkapan yang tidak  tepat di keluarkan pada saat itu membuat hal-hal positif yang ingin beliau sampaikan malah tenggelam.
Berdasarkan info yang beredar Edy Mulyadi adalah sosok wartawan senior, sangat di sayangkan sekali beliau menggunakan ungkapan-ungkapan atau istilah di momen yang kurang tepat. Itulah pentingnya berpikir sebelum berucap.
Tidak lama setelah itu beredar vidio permintaan maaf dari Edy Mulyadi, namun menurut saya vidio permintaan maaf tersebut lebih condong kepada vidio pembelaan diri.Â
Dalam vidio tersebut beliau menjelaskan bahwa apa yang beliau ungkapanya hanya sebuah istilah saja. Istilah tersebut biasa di gunakan warga jakarta untuk menyebut tempat yang jauh. Â
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang digunakan se-bagai nama atau lambang yag dengan cermat mengungkapkan makna proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni.
Jika dengan meminta maaf bisa menyelesaikan masalah maka buat apa ada undang-undang. Sehingga dengan permintaan maaf tidak serta merta masalah akan hilang bukan?Â
Kebiasaan Penggunaan Kata "Monyet Kalimantan"
Mungkin bagi Bapak Edy Mulyadi istilah itu sering dia dengar dan ungkapkan dan dianggap biasa saja namun belum tentu bagi orang lain, karena lain ladang lain belalang sehingga pentingnya menyusun kalimat yang baik dan menggunakan ungkapan-ungkapan yang baik.Â
Ungkapan-ungkapan yang tidak selayaknya di ucapkan lebih baik tidak di ucapkan karena akan memicu salah tafsir pendengarnya yang akan menjadi bomerang bagi yang mengucapkan.
Jangankan penggunaan ungkapan atau istilah di tempat kami kata saja tidak sembarang di ucapkan. Saya sebagai penduduk kalimantan  diajarkan cara menggunakan kata dan kalimat yang baik dari nenek moyang kami. Dari hal yang sederhana saja seperti penggunaan kata "Saya" di tempat kami ( Kalimantan bagian selatan) menggunakan istilah yang berbeda tergantung kepada siapa kita bicara.Â