Mohon tunggu...
Dina N. A Muaz
Dina N. A Muaz Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah candu walau terkadang terhalang typo.

Pecinta hujan namun tidak suka kehujanan Seseorang yang sedang belajar merangkai aksara dan mengabadikannya di media

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Berguru dengan Masalah"

13 November 2021   18:49 Diperbarui: 14 November 2021   00:03 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.google.com/amp/s/www.kudupinter.com/2020/02/pengertian-masalah-adalah.html%3famp=1 diakses 13 November 2021

"Selama manusia hidup tak akan pernah lepas dari yang namanya masalah,masalah adalah sebuah proses pembelajaran dalam hidup, proses tersebut akan berakhir bila manusia pergi meninggalkan dunia untuk selamanya dan kembali kepangkuan  Sang Pencipta".

Di bawah sinar matahari yang begitu terik tanpa awan, aku melangkah menyusuri jalan tanah merah penuh bebatuan, ditemani kicauan burung liar  sedang bertengger di atas pohon pinus yang berjejer rapi. Langkah ini kadang berat sekali karena rute ini terlalu melelahkan, puluhan keringat tak terhitung megalir membasahi baju kaos yang aku kenakan. Ingin rasanya berhenti berjalan dan pura-pura pingsan namun aku tak selemah itu, aku yakin aku bisa melalui ini sampai ketujuan sana.

Langkahku semakin gontai tapi semangatku tak pernah padam. Sebagai manusia biasa ada kalanya lelah menjalani hidup datang yang  menyapa. Dunia seolah tak ramah kepada kita yang bukan siapa-siapa. Bukan anak pejabat, bukan anak pengusaha dan pastinya juga bukan pelanggan prioritas. Walaupun sering ada banner bertuliskan "melayani dengan sepenuh hati", tapi sebagai rakyat jelata yang bagaikan remah-remah peye di kaleng kongguan adala kalanya kata-kata itu hanya tulisan belaka.

Dunia memang tempat berbagai masalah dan ujian. Aku kira setelah ujian skripsi maka berakhirlah ujian yang aku hadapi. Ternyata ujian hidup lebih mengerikan daripada ujian matematika saat di bangku Sekolah Dasar. Ya dunia memang tempat ujian dan masalah. Sedari kita kecil kita sudah di sunguhi dengan berbagai ujian dari Ujian Nasional sampai ujian kehidupan.

 Ujian kehidupan  datang silih berganti seperti matahari dan bulan terbit secara bergantian secara kompak. Kepala rasanya ingin pecah, semakin dipikirkan semakain kepala terasa berat.  Ingin rasanya lari kedalam sudut paling dalam lalu melakukan hibernasi laksana beruang di musim dingin. Tidur dengan tenang dan bangun dengan ujian yang telah terselesaikan. Tapi itu hanya khayalan belaka semakin kita lari semakin masalah mengejar dan terus mengejar.

Berteori memang gampang, banyak sekali manusia bijak yang memberi nasihat ketika kita dirundung masalah. Kenyataannya melalui peristiwa tidak semudah berteori dan mengcoppy paste kata-kata bijak dari orang-orang terkenal.

Teruntuk kalian yang sedang di belenggu oleh masalah yang begitu hebat ingatlah dibalik beban yang begitu berat Allah memberikan pedoman untuk menjalani dunia ini yakni agama. Ya agama dan kehidupan tidak bisa dipisahkan karena tanpa agama yang kita jadikan pedoman maka kita akan salah melangkah. Bukankah Allah menurunkan agama agar mengarahkan dalam menjalani dunia oleh karena itu kalau ada apa-apa yang pertama jadi tempat pelarian kita ya tentunya Allah yang mahakuasa.

Kini ketika masalah itu datang aku pinta bantu kepada Sang Pencipta dan tiba-tiba selalu ada solusi setelah berserah diri keapadaNya. Tidak ada yang tidak mungkin bagiNya karena dia adalah Sang Pencipta Alam Semesta. Walau imanku kadang naik turun juga tapi aku tetap yakin dalam hatiku Allah selalu membersamaiku dalam tahap tumbuh kemabangku sampai akhirnya aku kembali.

Jika ada masalah sebesar dunia tetap hadapi karena Allah selalu ada di sampingmu. Tanamkan dalam dirimu kamu tak selemah itu. Bukankah Allah tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan umatnya. Hadapi dan terus hadapi, jalani dan terus jalani. Anggap saja dunia ini hanya sebuah permainan. Dimana kita sebagai pemeran utamanya. Jalani peran kita sebaik-baiknya sampai akhirnya permaianan berakhir. Hidup akan terus berjalan sampai waktu yang telah ditentukan. Kita kuat kita hebat dan pasti bisa jangan menyerah dengan dunia.

Sebesar apapun masalah pasti ada jalan keluarnya, yakinlah itu. Bukankah Allah bersama prasangka umatnya?. Berprasangka baiklah maka hidupmu akan baik-baik saja. Bila pernah terpikir mengakhiri hidup maka pikirkanlah kembali, karena jika sudah berakhir maka tak akan kembali lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun