Prestasi Olahraga di Indonesia tidak berkembang dengan baik, tertinggal dengan negara Asia lain bahkan Asia Tenggara. Terakhir Indonesia menempati urutan ke 5 dan 4 pada ajang Pesta Olagraga Asia Tenggara. Prestasi yang baik didukung oleh faktor Internal dan Eksternal prestasi yang baik.Â
Faktor yang paling menentukan adalah faktor Internal, yaitu bakat calon atlet yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dalam pertandingan. Ada 3 aspek bakat yang sangat penting, yaitu Bakat Biomekanis, Bakat Fisiologis, dan Bakat Psikologis. Pemanduan dan pengidentifikasian Bakat Atlet, sebaiknya dilakukan sejak usia dini, yaitu sejak usia SD dan SMP, khususnya kelas 5-8. Hal ini dimaksudkan agar prestasi olahraga kelak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Program pemanduan bakat yang termudah adalah melalui sekolah, karena sekolah merupakan lembaga pendidikan yang terstruktur dan terorganisir dengan baik. Â
Kepulauan Seribu merupakan bagian dari ibu kota DKI Jakarta, yang jarang mendapatkan penyuluhan dan pembinaan olahraga prestasi dengan baik. Di Kepulauan Seribu kurang lebih ada 13 Sekolah Dasar dan 6 Sekolah Menengah Pertama, yang tersebar di beberapa pulau. Ini artinya ada + 20 guru olahraga yang aktif mengajar. Guru-guru inilah yang bertanggung jawab dalam memandu bakat anak di sekolahnya masing-masing.Â
Disamping guru olahraga ada minimal 11 Pelatih dari 11 cabang olahraga yang aktif, seperti Atletik, Renang, Sepakbola, Bola Voli, Dayung, Pencak Silat, Gulat, Bulutangkis, Tenis Meja, Catur dan Panjat Tebing . Para guru dan Pelatih ini tentunya belum memiliki pengetahuan tentang Iptek olahraga yang benar, khususnya mengenai pengidentifikasian bakat anak (calon atlet). Â
Suku Dinas Olahraga Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu merupakan Instansi Olahraga pemerintah yang membina dan mengkoordinir semua kegiatan tentang olahraga pendidikan dan prestasi di wilayahnya. Kaitan dalam kegiatan PKM ini, Sudin Olahraga Kab. Adm. Kepulauan Seribu ditentukan sebagai Mitra.
Metode dalam kegiatan PKM ini adalah dengan melakukan kegiatan pelatihan singkat berupa Work Shop. Narasumber Dr. Bambang Kridasuwarso, M.Pd. Memaparkan materi pelatihan secara teori, dan kemudian memberi penugasan langsung dengan melakukan praktek kepada 20 orang siswa di sekolahnya masing-masing.Â
Lalu sebagai penghargaan, setiap perserta diberikan Sertifikat. Hasil yang diharapkan adalah para guru olahraga SD dan SMP memiliki kompetensi dalam melakukan identifikasi bakat olahraga pada anak di sekolah, sehingga dapat dibina sesuai dengan cabang olahraga yang ada. Pada akhirnya di masa yang akan datang, prestasi olahraga Kepulauan Seribu khususnya, akan meningkat lebih tinggi lagi, secara efektif dan efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H