Mohon tunggu...
Dina Roihatul
Dina Roihatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas sultan agung

Lelah boleh, tetapi jangan pernah menyerah. Semangat semangat semangat pasti bisa Bismillah usaha berdoa..

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resensi Buku KKN di Desa Penari

14 Januari 2022   01:20 Diperbarui: 14 Januari 2022   01:30 23102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Buku yang menceritakan kisah 6 mahasiswa yang telah KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) di sebuah desa terpencil yang berada di tengah hutan, yang dimana desa itu masih menyimpan adat nenek moyang mereka terhadap " dunia lain ". Ini cukup menarik karena kisahnya yang di ceritakan dua sudut pandang yang berbeda, karena inilah teka- teki pada cerita tersebut dapat terjawab.

Sampul berwarna hitam dan judul buku berwarna merah darah, diiringi dengan font yang seirama. Terlebih di dalam bukunya di sediakan ilustrasi yang memfasilitasi imajinasi kepada pembaca untuk mendapatkan suasana horor.

SINOPSIS

KKN di Desa Penari ini adalah sebuah urutan cerita yang beredar di media sosial Twitter yang pertama kali di-posting pada akhir Juni 2019 lalu. Kisah ini menceritakan 6 orang mahasiswa yang sedang melakukan KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) di daerah Jawa Timur. 6 orang tersebut di antaranya ada Widya, Ayu, Nur, Bima, Wahyu, dan Anton. Pada tahun 2009, mereka berenam melakukan proker KKN ini di sebuah desa terpencil yang berada di tengah hutan, yang dimana desa itu masih menyimpan adat nenek moyang mereka terhadap " dunia lain ". Pada saat awal Widya memasuki jalan menuju desa, Widya sudah mendapatkan "sambutan" yaitu suara gamelan dan juga sesosok perempuan sedang menari. Widya berfikir hanya dia yang mendapat pendengaran dan penglihtan aneh tersebut. Tapi ternyata temannya Nur pun merasakan hal yang sama , hanya saja Nur diam dan tidak bicara. Widya, Ayu, Nur, Bima, Wahyu dan Anton adalah anak-anak KKN di desa penari tersebut. Empat dari mereka menarik makhluk halus untuk mendekat, yang satu karena terlihat menarik untuk didekati , yang satunya lagi karena melakukan hal yang tak sepantasnya. Hingga menghancurkan KKN yang seharusnya berakhir dengan baik.

ANALISIS

Kisah cerita KKN di Desa Penari ini ada klarifikasi lanjutan dari penulis. Bahwa kakak Ayu yang bernama ilham sebenarnya punya niat baik kepada pak prabu , yang dulunya merupakan sahabat ayahnya , keluar dari kutukan ghaib di desa tersebut. Syaratnya harus ada gadis yang bias dijadikan tumbal.Saat observasi, sebenarnya Nur tidak setuju dengan idenya Ayu bahwa desa itu dijadikan tempat KKN, karena di samping itu daerahnya sangat terisolasi. Begitu sesampai di desa, Nur langsung disuguhi pemandangan yang menyeramkan. Dimana dia bisa melihat sesosok makhuk hitam tinggi besar dengan kedua tanduk kerbau di kepalanya. Berdiri diatas batu besar sambil menatap Nur dengan muka marah.

Cerita horor KKN di Desa Penari puyna tokoh sentra sebagai jin, yaitu bernama Badarawuhi. Konon merupakan penari yang menampakkan diri pada Nur pada saat pertama kali datang rombogan ke desa yang berada di dalam hutan tersebut. Badarawuhi ini menempel tokoh yang benama Widya, yang sejak awal kedatangan sudah mendengar gamelan di hutan.Cerita ini di akhiri dengan tragis, dengan keadaan mengenaskan Bima dan Ayu (keduanya meninggal beberapa bulan kemudian). Di desa ini nyatanya memang taka da remaja yang tinggal. Ini semta-mata melindungi nyawa pemuda/pemudi agar tidak lagi jadi tumbal.

Memang benar kata penulis, kisah ini bukan sekedar soal horor atau tidanya, tapi juga bagaimana soal bersikap dalam sebuah daerah baru.

EVALUASI

1.Kelebihan buku

   a. Di lihat dari penggambaran setting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun