Mohon tunggu...
Dina Mardiana
Dina Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Suka menulis dan nonton film, main piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nangkring Bersama Kuldon: 'Cooling Down' Mengatasi Sariawan

19 Mei 2014   04:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekerjaan yang tiada habisnya dan menumpuk sering menimbulkan stres. Namun terkadang kita tidak menyadari sedang stres sampai muncul sinyal bahwa tubuh sedang lelah dan perlu istirahat. Sinyal yang dimaksud antara lain sariawan. Saya merupakan salah satu penderita 'setia' sariawan. Seperti yang pernah saya tulis pada artikel sebelumnya (Sariawan? Kuldon Obatnya!), saya kerap mengalami sariawan sejak kecil. Selain disebabkan oleh  faktor genetis--mendiang nenek saya sering sariawan, begitu juga kakak laki-laki saya--sariawan yang saya alami seiring memasuki usia dewasa sekarang ini sering muncul pada saat sedang banyak-banyaknya beban pekerjaan di kantor.  Kalau sudah berkutat dengan tugas-tugas yang harus saya laksanakan, berkas-berkas yang harus saya bereskan, saya jadi  suka lupa minum, lupa bergerak, lupa memperhatikan asupan makanan. Untung nggak lupa mandi, ha ha ha..

Solusi Sariawan dari Bahan Herbal

[caption id="attachment_307596" align="aligncenter" width="560" caption="para pembicara di acara Nangkring Bareng Kompasiana-Kuldon. (ki-ka: Dr.Abrijanto, Dr.drg.Dewi Priandini Sp.PM, Bapak Nyoto Presdir Deltomed)"][/caption]

Untungnya juga bahwa gara-gara curhat tentang sariawan di artikel terakhir itulah, saya bersama 99 orang Kompasianer lainnya, tidak lupa berkumpul membahas seluk-beluk penyebab sariawan dan cara mengatasinya dalam acara "Kompasianer Nangkring Bareng Kuldon", di The Cone, Plaza FX Senayan, hari Sabtu tanggal 17 Mei kemarin.  Rela mengambil cuti di akhir pekan demi cooling down dari tetek-bengek urusan kantor,  saya pun terbang ke Jakarta--sudah 7 bulan terakhir ini saya tinggal di Surabaya--untuk mendapatkan informasi lebih mendalam tentang penyakit yang kelihatannya sepele tapi reseh ini (karena bikin cenat cenut!), dari dua orang dokter top yang berkompeten di bidangnya. Ada Dr.Drg. Dewi Priandini Sp.PM, dokter spesialis penyakit mulut dari Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti, dan Dr.Abrijanto SB sebagai dokter yang mengembangkan formula bahan alami dari herbal untuk penyembuhan sariawan dan menjabat posisi Business Development Manager di  PT Deltomed Laboratories.

Ya, menjelang bertolak dari Surabaya dan sampai di Jakarta pun, saya lagi-lagi terserang sariawan. Bisa jadi karena kecapaian, bisa jadi juga karena masih membawa sisa-sisa stres. Maka begitu saya mendapatkan goodie bag dari Deltomed berupa empat boks kecil Kuldon, saya pun langsung mengemut satu tabletnya yang imut tapi manis campur agak pahit itu. Ketika tablet itu saya kulum dan perlahan lumer di lidah, tidak hanya manis campur pahit saja, tetapi saya juga merasakan sensasi seperti sedang meminum jamu karena ada aroma herbal. Dari rasanya yang 'campur sari' inilah, terkuak bahan-bahan yang diambil dari tumbuh-tumbuhan alami untuk memproduksi satu biji tablet Kuldon seberat 650 mg. Ditunjang dengan penjelasan yang detail oleh Dr.Abrijanto, saya semakin paham bahwa tumbuh-tumbuhan alami tersebut semuanya ada di negara kita tercinta Indonesia, yaitu: daun saga manis (Abri folium), bunga seruni atau krisan (Chrysanthemi flos), akar alang (Imperatae rhizoma) yang banyak ditemukan di NTT, daun thymus (Thymi herba) yang hanya tumbuh di dataran tinggi yang dingin, dan akar manis (Licorice). Artinya, pengobatan sariawan tidak repot dan sulit sampai bergantung ke bahan-bahan kimia segala, karena Indonesia sebagai negara penghasil biodiversifikasi nomor dua terbesar di dunia, mempunyai bahan-bahan yang diperlukan untuk mengatasi penyakit yang bahasa 'keren'-nya Stomatitis aphtosa ini.

Pengolahan Industri untuk Obat Herbal Tetap Perlu!

Acara Nangkring Baring Kompasianer-Kuldon ini membuat saya merasa semakin cooling down, karena tidak hanya pengetahuan baru yang didapat mengenai dunia herbal di Indonesia dari para pakar, melainkan juga berkat adanya permainan seru yang digelar oleh panitia demi mengakrabkan sesama anggota blog Kompasiana. Permainan-permainan tersebut berupa menebak nama tumbuh-tumbuhan herbal yang tersedia di atas meja masing-masing kelompok--para Kompasianer dibagi ke dalam sepuluh kelompok--dilanjutkan dengan menyusun kepingan puzzle.  Menebak nama tumbuhan herbal, yang saya kira awalnya sulit (karena jujur saja saya tidak tahu banyak tentang tanaman herbal Indonesia), ternyata jauh lebih mudah ketimbang mencari potongan puzzle yang hilang. Meskipun kelompok saya tidak menang juga, sih, he he he...

[caption id="attachment_307598" align="alignleft" width="480" caption="Beberapa dari tanaman herbal ini digunakan sebagai formula ramuan Kuldon. Ayo tebak yang mana saja?"]

14004225751017772032
14004225751017772032
[/caption]

Ngomong-ngomong tentang tanaman herbal ini, meskipun ia mudah didapat di Indonesia, namun Dr.Abrijanto tetap mengingatkan agar kita semua tidak sembarang mengkonsumsinya. Mentang-mentang bahan alami, lalu semua tanaman herbal dikatakan aman untuk dijadikan sebagai obat. Memang benar, sih, saya jadi teringat almarhumah ibu saya  sempat mengkonsumsi herbal sewaktu menderita stroke. Tanpa pernah berkonsultasi lagi ke dokter, almarhumah ibu hanya mengandalkan ramuan jamu herbal, yang malahan membuat beliau terserang stroke lagi untuk kedua kalinya.

Mengapa bisa begitu? Dr. Abrijanto memaparkan bahwa bagaimana pun, tanaman herbal harus diproses melalui pengolahan industri terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, agar tidak tercampur zat-zat lain yang justru membahayakan tubuh. Beliau memberi contoh, akar alang-alang yang dicabut dari tanah, apabila tidak dicuci bersih, bisa jadi tanah yang masih menempel pada akar tersebut mengandung zat-zat kimia berbahaya seperti timbal (bahasa ilmiahnya Plumbum atau Pb) yang justru menyebabkan kanker.

[caption id="attachment_307601" align="alignright" width="321" caption="Produk obat herbal yang dihasilkan Deltomed: ada Antangin, Obat Batuk Herbal, dan tentunya.. Kuldon!"]

14004228751844590307
14004228751844590307
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun