tabungan 10%, rutin 60%, cicilan-cicilan 30%
tabungan 10% , rutin 50%, lifestyle 20% dan cicilan-cicilan 20%
Untuk memudahkan pembagian dana ke dalam pos-pos di atas, dana untuk tabungan akan saya pisah dengan dana rutin-lifestyle-cicilan. Artinya, saya membagi dana-dana di atas ke dalam dua rekening berbeda :
1 rekening untuk semua pengeluaran, dan
1 rekening lagi untuk tabungan
Nah, rekening untuk semua pengeluaran ini saya lengkapi dengan fitur-fitur yang biasanya ditawarkan Bank seperti mobile banking, internet banking, kartu ATM untuk memudahkan saya menarik uang dan melakukan pembayaran.
Tapi, rekening untuk tabungan sengaja tidak saya lengkapi dengan berbagai fitur maupun fasilitas dari Bank. Sengaja saya buat begitu agar saya tidak tergoda untuk menarik uang, bahkan kalau perlu 'susah' untuk menarik uang karena saya tidak punya fasilitasnya . Jadi, rekening tersebut hanya bisa menerima setoran saja. Kalau pun terpaksa harus tarik tunai, saya harus mendatangi bank-nya dan kebetulan letak rumah saya ini lumayan jauh untuk pergi ke bank terdekat yang membuat saya malas keluar di siang-siang bolong dengan berjalan kaki, ha ha... . Pilihan jenius, bukan?
Asiknya rekening Jenius ini, selain formatnya yang kekinian yaitu dalam bentuk mobile apps, rekening ini juga multifungsi. Ada yang sifatnya sebagai tabungan biasa melalui fitur Flexi Saver, sebagai rekening deposito melalui Dream Saver dan Maxi Saver. Bisa pula sebagai alat pembayaran untuk transaksi online(pengganti kartu kredit) melalui fitur e-Card Jenius Visa.
Berhubung dana yang saya masukkan hanya Rp 100.000,-, maka saya baru bisa memanfaatkan dua fitur yaitu rekening Flexi Saver dan e-Card Jenius Visa untuk metode pembayaran moda transportasi onlineGrab. Saya pilih fitur Flexi Saver karena bisa menyimpan dana sedikitnya Rp 1,-. Saya pun mencoba memasukkan Rp 50 ribu ke Flexi Saver sebagai dana tabungan online pertama saya. Nasabah Jenius yang menyimpan dana di rekening Flexi Saver ini mendapat bunga 5% per tahunnya, lumayan 'kan?