Di dompet Anda cuma ada Rp 25.000,- tapi tetap pingin makan enak dan kenyang di resto fast-food? Itulah yang saya alami ketika ‘tak sengaja’ mampir ke mal terdekat saat hendak membeli modem portabel untuk keperluan internetan di rumah.
Saat itu siang hari dan saya belum isi perut untuk makan siang. Rencananya ingin bertahan sampai pulang ke rumah, mumpung letak malnya tidak jauh dan di dompet hanya punya uang tunai Rp 25.000,-. Mau ambil ke ATM, selain malas tarik uang (lagi), saldonya juga tidak seberapa, he he he… . Tapiii, perut koq sudah mengeluarkan bunyi-bunyian meminta diisi.
Untung, meskipun saat itu tengah jam makan siang, KFC di mal Cinere tidak terlalu ramai. Mungkin karena hari itu bukan weekend, dan orang-orang Cinere kalau hari kerja lebih banyak ngelaju ke pusat ibukota.
Antrian di barisan saya tidak terlalu lama, dan begitu giliran saya memesan menu Zuper Krunch ke mbak kasir, tiba-tiba dia berbalik ke belakang dan berteriak, “Jupeeee! Jupenya satu, take away!” take away maksudnya dibungkus. Awalnya saya memang minta dibungkus sih, maksudnya buat dimakan di jalan saja.
“Mbak, saya pesan Zuper Krunch, bukan Jupe,” kata saya bingung.
Mbak itu malah terkekeh, “Iya, memang Zuper Krunch. Biar lebih gampang aja nyebutnya supaya kedengeran sampai ke belakang. Kami pakai julukan Jupe.”
Saya hanya ber-ooo panjang. Pengunjung di sebelah yang sedang menunggu giliran pun ikut tertawa.
Sambil harap-harap cemas, semoga uang di dompet saya tidak kurang untuk membayar si Jupe, eh Zuper Krunch. Mbak Kasir lalu memberikan saya struk. Ternyata, setelah dihitung dengan pajak, total harganya cuma Rp 21.000,- saja, alias Jigoban! Fiuuh…
Hm.. 10 sampai 15 menit lumayan lama juga ya sementara perut saya sudah keroncongan, pikir saya. Sambil duduk menunggu di meja yang kosong, saya melihat-lihat menu yang terpampang di papan di atas meja kasir.
Untungnya saya masih punya koin recehan di dompet kecil yang saya temukan ketika membayar si Jupe tadi. Setelah saya hitung-hitung, ternyata total masih ada sisa Rp 10.000,-. Lumayan bisa untuk beli minuman favorit saya di KFC yang harganya cuma 7000 perak, yaitu Mocha Float. Plus pajak paling-paling jatuhnya sekitar Rp 8000-an. Ah, daripada kelamaan belum lagi nanti harus mengurus pembelian paket internet, saya putuskan mendingan sekalian makan di sini.
Nyaaamm… alhamdulillah! Akhirnya perut saya tidak meronta lagi setelah diisi si ‘Jupe’ Zuper Krunch-nya KFC, plus minuman yang juga mengenyangkan serta bergizi karena ada campuran susu dari Mocha Float. Saya pun jadi lebih tenang mengurus pembelian paket internet di modem portabel saya agar bisa tetap nge-blog dan mengerjakan orderan terjemahan dari rumah. Terima kasih, KFC!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H