Kurikulum Merdeka seharusnya menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dengan sumber belajar yang dapat diakses dari berbagai sumber, menjauhi pendekatan monoton, dan menggalakkan inovasi. Meskipun guru masih mencari media pembelajaran yang paling cocok untuk siswanya, mereka terus berupaya menciptakan materi dan media pembelajaran yang menarik. Hal ini menunjukkan pentingnya pengembangan soft skill, seperti kemampuan mengelola diri dan berinteraksi dengan orang lain. Guru yang kreatif dan inovatif dapat menginspirasi siswa mereka untuk menjadi lebih inovatif dan kreatif.
Selain itu, kurikulum Merdeka yang baru memerlukan penyesuaian dan pembelajaran tambahan. Namun, sejumlah tantangan dihadapi oleh guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, termasuk minimnya sosialisasi dari pemerintah kepada sekolah-sekolah dan kurangnya persiapan guru dalam beradaptasi dengan Kurikulum Merdeka. Untuk menerapkan Kurikulum Merdeka dengan efektif, diperlukan kolaborasi antara sekolah dan dinas pendidikan setempat. Hal ini membutuhkan pemahaman yang baik dari guru tentang bagaimana Kurikulum Merdeka dapat diintegrasikan dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu hal yang perlu diperhatikan dalam pro dan kontra terhadap Kurikulum Merdeka ini mencerminkan kompleksitas perubahan dalam dunia pendidikan. Pendekatan yang holistik dan pertimbangan yang cermat perlu diperhatikan dalam merancang dan mengimplementasikan kebijakan pendidikan yang baru.
