Mohon tunggu...
Dina Marina
Dina Marina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Si Pembelajar Kurang Ilmu

Manfatkan lah waktumu sebelum waktumu habis melewatkanmu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Tematik UPI 2021: Hilangkan Dogma Sulit Belajar Daring di Era New Normal

27 Juli 2021   14:45 Diperbarui: 27 Juli 2021   14:51 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia dan negara lain di dunia sedang menghadapi wabah covid-19. Tak ada yang dapat memprediksi akan menghebatnya wabah ini sehingga dapat menghilangkan banyak nyawa. Dimulai dari bulan Maret 2020 virus ini menjangkit salah satu warga negara Indonesia, sampai sekarang pemerintah masih mengupayakan penanganan covid-19 dengan optimal.

Beberapa sektor mengalami banyak kerugian akibat dampak wabah covid-19 ini seperti sektori ndustri, pendidikan, ekonomi, dan sektor lainnya. Kerugian dalam sektor industri, yaitu mengganggu mata rantai produksi industri sehingga perputaran bisnis tak lancar, sementara kewajiban para pengusaha tetap harus berjalan. 

Akibat covid-19 ini banyak kepala keluarga terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sehingga banting stir membuat usaha demi memenuhi kehidupan keluarganya. Sedangkan di sektor pendidikan semua yang serba bertemu tatap muka dialihkan pada tatap maya sehingga memerlukan berbagai inovasi pembelajaran yang melibatkan teknologi. 

Sedangkan dalam sektor ekonomi banyak kerugian yang sangat mencolok, yaitu banyak perusahaan yang terpaksa harus gulung tikar, tidak bisa menggaji karyawan, dan lain-lain.

Dalam sektor pendidikan semua pihak dipaksa turun tangan agar keberlangsungan belajar mengajar tetap berjalan diantaranya orang tua, guru, anak, bahkan ahli teknologi dan lain-lain. Pemindahan situasi dari luring ke daring membuat para orang tua dan guru kewalahan karena merasa kaget dengan kondisi ini.

 Guru dipaksa untuk memahami teknologi agar bisa menyampaikan materi dan orang tua merasa kewalahan dan merasa takut akibat keluhan ketidakmengertian pembelajaran dari anaknya. Kedua unsur ini yang menimbulkan dogma buruk bagi pembelajaran daring. Pembelajaran daring memang tergambarkan sangat sulit untuk tercerna isi dan maknanya, tetapi dengan banyak mengenal inovasi teknologi tak disangka pembelajaran akan lebih menarik. 

Misalnya dalam penggunaan quizizz untuk sistem menilai ulangan harian dapat digunakan, di samping dapat menekan tingkat ketidakjujuran siswa, quizizz pun dapat memberikan rasa enjoy ketika mengerjakannya. Adapula aplikasi google meet dan zoom meeting yang dapat menemukan guru dengan siswanya. Pertemuan melalui daring tersebut tidak mengurangi efektif belajar, jika guru paham dengan media pembelajaran daring. Maka dari itu, perlulah bimbingan bagi guru untuk mengusai pembelajaran daring agar berjalan dengan lancar.

Dogma di masyarakat tentang belajar daring tidak efektif karena suasana yang diciptakan memang seperti tidak belajar hanya mengerjakan soal-soal yang diberikan, tetapi berbeda jika guru dapat mengaplikasikan aplikasi yang mendukung bagi pembelajaran daring. Selain dari dogma di masyarakat, semestinya tak ada keluhan yang dilontarkan oleh guru, karena sumber ilmu ada pada guru, ketika guru sudah tak percaya diri akan efektif belajar daring maka dogma tersebut akan menyebar pada yang lain.

Hikmah yang dapat diambil dari keberadaan covid-19 yaitu semakin banyak pengetahuan yang dapat diperoleh di masa pandemi terutama di bidang teknologi. Selain itu, banyak waktu luang yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya mislnya dengan membantu orang tua di rumah sehingga hubungan antara anak dan orang tua semakin erat. Ambil lah hikmah-hikmah yang baik di masa pandemi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun