Integrasi budaya sering diartikan dalam antropologi sebagai integrasi budaya yang berbeda secara keseluruhan, namun terdapat aliran pemikiran yang berbeda dalam antropologi. Dalam konteks masyarakat multikultural, integrasi budaya dapat menciptakan keharmonisan dengan cara mengurangi perbedaan antar kelompok melalui asimilasi dan akulturasi, dimana masing-masing kelompok saling menghormati dan menghargai keunikan masing-masing. Paradigma integratif juga dapat diterapkan dengan memadukan nilai-nilai Islam dan ilmu-ilmu sosial, termasuk antropologi. Pendekatan ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena kemanusiaan dan sosial serta memperkuat nilai-nilai kemanusiaan. Pendekatan antropologi budaya dapat digunakan untuk memahami perilaku dan nilai-nilai sosial yang ada dalam suatu masyarakat dan bagaimana pola-pola tersebut berinteraksi dengan budaya lain.
BAYANI
Paradigma integrasi berbasis epistemologi Bayani dapat menciptakan keharmonisan dengan mengedepankan penghargaan terhadap perbedaan budaya. Dengan memahami kitab suci secara mendalam dan menerapkannya dalam konteks sosial, masyarakat dapat menemukan titik temu meskipun terdapat perbedaan besar.
Hal ini dapat dijelaskan melalui QS. Al-hujurat : 13, yang berbunyi :
Artinya : "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti".
Ayat ini menjelaskan pentingnya saling mengenal budaya dan masyarakat agar tercipta keharmonisan antar perbedaan.
BURHANI
Dalam epistemologi Burhani ayat 13 Surat al-Khujrat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Di bawah ini adalah beberapa contoh konkrit penerapan paradigma integrasi.
- Dialog Antarbudaya
Masyarakat dapat menyelenggarakan forum dan diskusi antarbudaya di mana orang-orang dari latar belakang budaya berbeda berbagi pengalaman dan tradisi mereka. Hal ini memungkinkan adanya pemahaman dan apresiasi yang lebih mendalam terhadap perbedaan-perbedaan yang ada.
- Pendidikan Multikultural
Sekolah dapat menerapkan kurikulum yang mencakup pembelajaran tentang perbedaan budaya, sejarah, dan nilai-nilai dari berbagai kelompok etnis. Hal ini membantu siswa memahami dan menghormati keberagaman di sekitar mereka.
- Kegiatan Sosial Masyarakat