Kabupaten Tangerang-Tukang ojek pangkalan sepi penumpang sejak diberlakukannya karantina atau work from home diberbagai wilayah,salah satunya pangkalan ojek Pasarkemis,Kabupaten Tangerang.
Saat ini beberapa negara sedang melakukan lock down dan karantina, di Indonesia melakukan karantina disetiap wilayah atau daerah. Ini dilakukan untuk membatasi akses keluar masuk ke dalam satu wilayah dan juga membatasi aktivitas dalam suatu daerah.
Hal tersebut adalah sebuah imbauan dari pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, sudah berjalan 2 minggu imbauan ini dijalankan oleh warga setempat,khususnya di Pasarkemis, Kabupaten Tangerang.
Masyarakat sedang mengikuti anjuran pemerintah untuk di rumah saja,berpegian jika ada hal penting atau mendesak. Sebagian aktivitas diliburkan dan dikosongkan seperti sekolah,tempat umum,bahkan beberapa industri pun di stop untuk beroperasi sementara waktu.Â
Demi menekan penyebaran virus secara meluas, hal tersebut sangat berdampak bagi ojek pangkalan mengeluhkan sepi penumpang.
Sementara itu jawir mengeluhkan penghasilannya menurun drastic akibat dari wabah virus corona,biasanya dalam sehari bisa mendapat 20 sampai 30 ribu.
"Sepi banget semenjak ada virus itu,yang biasanya dapet 20 Sampai 30 ribu perhari sekarang cuma 5 ribu paling gede 10 ribu,kadang suka ga dapet sama sekali seharian bener-bener ngga ada," kata Jawir sebagai tukang ojek, Selasa (31/03).
Bahkan mereka melawan rasa takut saat pandemi ini,"Ya kami pakai alat seadanya aja,mau gimanakan ya, kalo ga jalan ya gak makan," tambah Aziz.
Mereka meminta agar pemerintah tidak hanya menghimbau masyarakat karantina di rumah tetapi memikirkan mereka yang mata pencaharian bergantung dengan banyaknya  orang dengan penghasilan yang tidak menetap. Mereka berharap agar pemerintah dapat menyebarkan secara merata pangan yang akan dibagikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H