Mohon tunggu...
Dina Maula
Dina Maula Mohon Tunggu... Akuntan - Teruslah berjuang selagi masih muda

Stay positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Coretan Hangat untuk Ibu

6 Desember 2019   15:37 Diperbarui: 6 Desember 2019   15:44 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Coretan Hangat Untuk Ibu

Ibu
Waktu menggetak relungku, tentang usia yang kapan saja bisa direnggut ajal
Waktu melumat kasih yang engkau sematkan didadaku, hingga tak ada lagi yang sedikitpun terganjal
Engkau tempat tenang yang tak kutemukan dibahu siapapun, bersemayam erat bersama detak jantungku
Engkau perempuan kuat yang tak kulihat didiri seseorang manapun, memeluk doa meski tertikam ribuan pilu

Ibu
Sebuah catatan kecil yang mengulik segala pengorbananmu tak cukup untuk membalas semua yang telah kau korbankan
Namun rangkaian kata yang tertulis rapi menjadi sanksi bahwa engkau begitu hebat tak tergantikan
Menjadi sayap-sayap segala hal yang mengharukan
Tak pernah lelah meski penat hidp kadang menyakitkan

Ibu
Lara pernah begitu mendalam hingga sempat nerkam mendendam karna bujuk engkau, dendam menjadi sebuah senyuman yang tak semua orang mampu bersama ikhlas
Menjadikan sayap-sayap hangat pada jiwa yang digulung resah
Air mata pernah menebas habis rasa hingga sempat menjadi rauma, namun karena sepenggal kata dari engkau air mata menjadi tawa yang tak sedikitpun menjadi ada luka membekas
Menjadi riuh-riuh teduh pada jiwa yang sempat pasrah

Ibu
Pada percakapan-percakapan buruk yang pernah ku timpa
Engkau utarakan tentang sebuah doa yang benar-benar membuat mencuat dada seketika
Segala deru harap semoga umur panjang dan kesehatan selalu menyertaimu
Segala deru harap, semoga aku bisa membahagiakan kamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun