Mohon tunggu...
Nur Dinah
Nur Dinah Mohon Tunggu... Penulis - Melankolism

20 years old Melankolism Virgo, 1999 Amuntai-Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ciuman Kekasih

9 Februari 2020   20:41 Diperbarui: 9 Februari 2020   20:35 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika hanya ada udara yang membatasi bibirmu dengan bibirku
Kulihat retinamu sebagai sebuah teluk berwarna kecokelatan
Dalam dan gelap
Entah apa yang ada didasarnya

Sebuah degup jantung yang tidak main-main
Berdetak ratusan kali lebih cepat dari detik
Berpacu dalam lomba balap kuda
Deg! Deg! Deg!

Kupejamkan mata
Menunggu pesawat turun perlahan diatas lapangan
Kemudian bertubrukan dengan tanah
Saling memberikan ciuman

Cukup lama kita berbagi apa yang tak sempat kita bagi
Bertahun kala membuat kita tak sadar akan waktu
Siapa yang perduli dengan tatapan pedagang asongan; atau dengan suara dari balik papan pengumuman
Mereka tak cukup mampu menghentikan sebuah ciuman.

Januari 2020, ND

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun