Mohon tunggu...
Dinah AlfiyahZ
Dinah AlfiyahZ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang

penulis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Upaya Pelestarian Bahasa Indonesia pada Generasi Z

6 Januari 2024   18:35 Diperbarui: 6 Januari 2024   18:39 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

UPAYA PELESTARIAN BAHASA INDONESIA PADA GENERASI Z

Status dan kebenaran penggunaan bahasa Indonesia  semakin terancam akibat globalisasi dan westernisasi. Tak bisa dipungkiri, bahwa kelompok milenial dan Gen Z nampaknya kerap menggunakan bahasa asing yang bercampur dengan bahasa Indonesia. Gen Z cenderung lebih sering menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasinya dan bahasa Indonesia sudah tergantikan dengan bahasa gaul (Slank).

                Pada era globalisasi saat ini penggunaan bahasa asing khususnya bahasa Inggris menjadi hal yang sangat penting bagi Generasi Z. Bahasa asing merupakan modal dasar bagi pembangunan masa depan suatu negara. Bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, sangat penting dalam pembelajaran kolaboratif mulai dari tingkat sekolah dasar hingga universitas atau perguruan tinggi. Di era globalisasi ini,  semakin baik penguasaan bahasa asing kita, semakin besar peluang kita menghadapi persaingan dunia kerja. Faktanya, perusahaan lebih baik memiliki karyawan yang  menguasai bahasa asing dibandingkan karyawan yang tidak menguasai bahasa asing.

                Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa asing merupakan bahasa yang  diakui oleh negara Indonesia, karena bahasa asing lebih dihargai dibandingkan bahasa Indonesia sendiri dalam segala aspek kehidupan saat ini. Perlu diketahui bahwa penggunaan bahasa asing yang berlebihan juga dapat mengakibatkan punahnya bahasa-bahasa yang bisa dibanggakan masyarakat. Salah satu  yang membanggakan generasi penerus negeri ini adalah percampuran bahasanya. Menurut mereka bahasa ini terlihat lebih sehari-hari dan lebih  keren dibandingkan bahasa asli Indonesia. Hal ini sangat menggerogoti keindahan bahasa Indonesia yang merupakan simbol bahasa kesatuan.

                Kita memerlukan solusi atau melakukan suatu upaya dengan mengedukasi masyarakat akan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia di segala bidang, termasuk di bidang pendidikan, yaitu sekolah dan pada bidang masyarakat. Pemberian edukasi tersebut  dapat mengurangi citra negatif terhadap bahasa Indonesia itu sendiri. Selain itu, peran orang tua  sangat penting dalam meningkatkan kesadaran akan bahaya penggunaan bahasa asing  secara terus menerus.

 Pemertahanan bahasa mengacu pada  situasi dimana seseorang berusaha mempertahankan penggunaan bahasa yang familiar.  Beberapa upaya yang perlu dilakukan, salah satunya dengan menumbuhkan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan jati diri bangsa.Kedisiplinan terhadap bahasa Indonesia juga perlu kita terapkan dan terapkan disiplin tersebut agar bahasa Indonesia tetap terjaga menurut kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, pengaruh-pengaruh bahasa-bahasa terkenal yang dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia hendaknya diadaptasi dengan menggunakan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang pada hakikatnya merupakan bukti jati diri bangsa Indonesia.

                Dengan demikian, bahasa Indonesia bisa bersaing dengan bahasa asing di era globalisasi dan tidak hilang secepat yang ditakutkan para pemerhati bahasa. Pemahaman akan keberadaan bahasa Indonesia dapat ditanamkan sejak  dini. Anak  mudah menyerap apa yang dilihat dan didengarnya, sehingga menjadi kebiasaan tersendiri di kemudian hari. Mulai sekarang, mari kita cintai bahasa Indonesia dan kurangi penggunaan kata-kata asing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun