Setiap dari kita pasti pernah mengalami yang namanya khawatir,cemas dan lain sebagainya. Bagaimana seharusnya saya bersikap ketika kekhawatiran melanda diriku ?
Nah,teman-teman hari ini saya memiliki pengalaman tentang kekhawatiran. Beberapa bulan yang lalu saya mengirimkan surat permohonan tentang permintaan jubah kepada pimpinan saya.Â
Surat permohonan saya itu pun dikabulkan oleh pemimpin. Dikabulkan berarti dalam waktu yang dekat saya akan mendapatkan jubah baru. Dua hari yang lalu,jubah baru itu telah saya terima. Akan tetapi apa yang kuharapkan selama ini jauh dari kenyataan.
Ukuran jubahku yang baru dijahit adalah ukuran badanku waktu novis ketika saya masih gemuk sementara sekarang saya sudah langsing,hehehe.
Maka, ketika saya mencoba jubah baruku itu,semuanya serba kebesaran mulai dari lengan,pinggang dan leher baju. Akhirnya,jubah itu tidak dapat saya pakai karena kebesaran.Â
Olh karena itu, dengan segera saya melapor kepada pimpinan saya bahwa jubah itu tidak bisa saya pakai dengan alasan kebesaran. Pimpinanku mengatakan " Bawa saja ketukang jahit supaya dikecilkan"
Hari ini,saya pergi ketukang jahit untuk mengecilkan ukuran jubah tersebut. Sepanjang Jalan setia budi saya mencari tukang jahit tapi tidak ketemu.Â
Akhirnya kuputuskan untuk beralih ke Jalan Mongonsidi untuk mencarinya,saya bertanya kepada orang-orang sekitar dan mereka menghantarkan saya pada salah satu ruko. Didepan ruko tersebut ada plangkat yang bertuliskan Mora Taylor. Owh,berarti benar ini adalah tukang jahit.
Saya berhenti dan masuk ke ruko tersebut. Seperti biasa saya memberi salam terlebih dahulu dan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan saya. Kedatangan saya itupun disambut oleh seorang ibu yang sudah mulai tua,ibu itu mengenakan hijab.Â
Dengan lembut ia berkata," Ada yang bisa saya bantu Nak ( sambil mempersilahkan saya masuk) ?" . Karena sudah ditanya saya pun menjawab," Owh,iya ibu saya mau minta tolong untuk mengecilkan baju,setelah itu saya menyerahkan jubah itu kepadanya.