Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mereka adalah Harta yang Paling Berharga dalam Hidupku

8 April 2021   16:57 Diperbarui: 8 April 2021   17:14 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Kakak dan adik itu sedekat tangan dan kaki " Betulkah demian ? Jawabannya Yes banget,hehehe

Saya terlahir sebagai anak bungsu dari enam bersaudara. Saya memiliki tiga saudara perempuan dan dua saudara laki-laki. Sejak kecil saya sudah terbiasa dengan hidup yang sedikit egois. Egois karena memang sungguh diberi perhatian dan full kasih sayang. Jarak antara saya dengan kakak saya agak jarak. Jadi,k ehadiran saya diantara para saudara menjadi rebutan. Meskipun dulu kehadiran saya diharapkan laki-laki. Tapi itu hanyalah kerinduan kedua orang tuaku dan kehendak Tuhan ternyata lain. Kerinduan mereka yang tidak terkabulkan itu tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk mencintai saya.

Sewaktu saya kecil, ayah selalu memberi lebih dan yang terbaik untuk saya. Apa yang diberikan kepada saya akan selalu lebih daripada apa yang diberikan kepada kakak abang saya. Saya tahu,bahwa disuatu saat mereka pasti cemburu dengan saya. Tapi sampai saat ini,saya mendengar pengakuan dari  kakak abang saya bahwa mereka selalu diajari untuk mengerti dan memahami saya. Mereka tak akan pernah merebut atau mengurangi apa yang menjadi bagianku. 

Kata mereka ayahku selalu berkata," Bahwa ada saatnya si adek juga akan besar seperti kalian dan kalian juga pernah kecil seperti adek yang ingin dimanja dan disayang. Tapi fase kalian sudah selesai dan itu sudah diberikan kepada kalian sekarang saatnya kamu harus sayang sama adek. Kalau ada yang membuat adek menangis itu sama artinya kamu membuat orang tuamu menangis. Pesan inilah yang mereka sampaikan kepadaku. Terharu jadinya...

Saat ini kakak abang saya itu sudah menikah,sudah memiliki keluarga yang baru. Mereka juga sudah berada ditempat yang berbeda-beda. Meskipun demikian kehangatan cinta diantara kami masih terasa. Kedua orang tua sudah kembali menjadi pengantin. Jadi yang bisa kami lakukan saat ini adalah ngobrol bareng via whatshaap group. 

Saya banyak belajar dari saudara-saudari saya. Keluarga adalah wadah yang real untuk melatih diri dalam banyak hal. Saudara dan saudariku itu menjadi juri terbaik dalam hidupku dan kedua orang tuaku menjadi kuasa hukumku. Hehehe. Yang namanya juri tak selalu memberikan yang terbaik adakalanya dia memberi berdasarkan perasaannya,ada juga saatnya dia memberi dari kesungguhan hatinya. Tapi apapun ceritanya peran orang tua sebagai kuasa hukum tidak pernah bisa diabaikan. Karena para juri juga belajar dari orang tua.Hehehe

Pertanyaannya, hal apa saja yang bisa kupelajari dari saudara-saudara kandungku itu ? Toh mereka sama seperti saya berperan sebagai anak dalam keluarga. Yups,itu betul. Mari ikuti saya,ini yang saya latih ketika  bersama saudara dan saudariku: 

1. Saling mengampuni

Saudara kandung itu bagi saya ibarat cincin. Pada saat tertentu akan tergores,lecet,bengkok bahkan luntur tetapi tidak akan pernah putus. Hidup bersaudara yang kualami juga demikan. Kadang terluka,kadang berselisih paham ,kadang juga tertawa bersama namun tidak akan pernah putus. Akan tiba saatnya untuk bersatu kembali. Kesalahan atau amarah tidak bisa dipungkiri dan cara yang tepat untuk mengatasinya adalah membuaka hati untuk selalu mengampuni. Kesalahan sebesar apapun akan terselesaikan jika saya mampu merendahkan hati dan minta maaf.

2. Saling mendukung

Tanpa saya sadari bahwa saudara saudriku itulah yang berperan dibalik layar membantu kedua orang tuaku menghantarkan aku sampai dititik ini. Saya menyadari bahwa jika saya mengandalkan diriku sendiri maka saya tak mampu untuk melalui kerikil-kerikil yang ada dijalanku. Berkat doa dan dukungan mereka saya merasa dikuatkan dan diteguhkan utuk menjalani panggilan hidupku sat ini. Bukan hanya saya yang didukung tapi saya juga turut mendukung apa yang menjadi karir dan rencana mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun