Setiap kita pasti mendambakan hidup yang sejahtera. Berbagai usaha atau cara kita tempuh untuk mencapai hidup sejahtera. Namun ada hal yang menjadi persoalan pokok yang tidak mudah diselesaikan dalam mencapai hidup sejahtera yakni kurangnya pemahaman yang benar mengenai konsep hidup sejahtera.
Hal ini mengakibatkan banyak orang atau keluarga merasa tidak mampu mencapai hidup sejahtera pada hal sebenarnya hidup yang diajalani saat ini sudah sejahtera. Sebaliknya ada orang yang merasa sudah hidup sejahtera tetapi kenyataannya masih jauh dari taraf hidup sejahtera.Â
Banyak orang beranggapan bahwa hidup sejahtera itu hanya sebatas mapan secara ekonomi,harta yang melimpah,hidup berkecukupuan atau terpenuhinya segala kebutuhan jasmani.Kesalahpahaman ini menimbulkan ketimpangan dalam mencapai hidup sejahtera.
Secara umum ,saya sendiri mengartikan kata sejahtera itu menunjuk pada suatu keadaan yang baik,dimana orang-orang yang mengatakan dirinya sejahtera berada pada keadaan yang sehat,damai,makmur dan penuh syukur.
Dalam hal ini hidup sejahtera berarti menyangkut kesejahteraan ekonomi,psikologis dan spiritual.Hidup sejahtera adalah suatu tuntutan bagi hidup keluarga. Oleh karena itu ,tuntutan ini mengajak kita untuk selalu menyadari kebutuhan dasar kita yang wajar dan pantas.
Kebutuhan manusia bukan hanya sekedar terpenuhiya sandang dan pangan. Akan tetapi kebutuhan dasar hidup manusia terdiri dari 4 aspek yakni :
1. Kebutuhan SpiritualÂ
Mengapa saya membutuhkan spirit ? Dalam hal ini kita diingatkan kembali kepada Sang pencipta. Bahwa kita diciptakan oleh-Nya dan rohnya bernaung dalam diri kita. Itulah yang memampukan kita untuk menjalin relasi yang intim dengan-Nya.
Dalam perjalanan hidup setiap hari ,tentu saja saya tak mampu  untuk melakukan segala sesuatu atas kekuatanku sendiri. Akan tetapi dengan bantuan Roh-Nya saya dimampukan untuk melakukan segala sesuatu sesuai kebutuhanku dan sesama.
2.Kebutuhan Jasmani