Kritik..oh kritik.,ternyata kritik tak seenak kripik !!
Munculnya kritik sering mengakibatkan suasana menjadi krik-krik..!! Itulah kisah seorang mahasiswa.Â
Dalam hidup, kita tak terlepas dari kritik. Ada kalanya kita  menerima kritik, ada pula saatnya kita yang mengkritik orang lain.Kritik yang kita layangkan kepada orang lain kita balut dalam aneka bentuk.Â
Ada yang bersifat membangun, demi kebaikan sang penerima kritik. Namun, tak jarang juga kita  melontarkan kritik  berdasarkan kejengkelan atau bahkan dengki.
Kita sendiri tahu apa akibat dari kritik yang kita lontarkan. Terkadang ada rasa puas tersendiri ketika kita mampu melontarkan kritik kepada orang lain. Kritik itu biasanya berupa pujian atau sanggahan.Â
Pertanyaannya : Apakah kita pernah menyadari manfaat dari kritik yang kita lontarkan.Hendaknya Saat melontarkan kritik, kita harus berhati-hati. Tidak boleh semena-mena sehingga melukai hati sang penerima kritik.
Penerimaan terhadap kritik tersebut juga beragam. Ada yang bisa menerimanya dengan hati yang lapang,ada yang menaggapinya dengan emosi,dan ada juga yang menanggapinya sebagai sesuatu yang baik.Â
Lalu bagaimana seharusnya sikap kita jika dikritik oleh orang lain ? Nah,dalam hal ini kita hanya bisa merenungkan dan menerima kritik itu jika memang dirasa perlu untuk kebaikan.Â
Tak perlu emosional dalam menyikapinya. Sebaliknya, kita bisa mengabaikan kritikan tersebut jika memang kita mengetahui kritik itu hanya berdasarkan iri hati atau kejengkelan seseorang terhadap kita.
Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, kritik ialah kecaman atau tanggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.