"Melihat cahaya matahari merupakan tanda bahwa Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk bekerja".
Hari-hari kita selalu dipenuhi dengan aktivitas kerja. Tak mau tau apakah pekerjaan itu dalam ruang lingkup kecil atau besar. Yang jelas aktivitas kerja menjadi teman dekat kita dalam menjalani hidup. Tak lain tak bukan tujuan kita bekerja adalah untuk mendapatkan laba atau upah. Tapi bagaimana seharusnya kita bekerja ? Hidup untuk kerja atau kerja untuk hidup ?
Saat ini, orang dituntut untuk bekerja dengan secepat dan segiat mungkin. Cepat, tepat, dan cermat menjadi hal yang sangat penting dalam dunia kerja.Di sisi lain, ada jenis pekerjaan yang memberikan kesan monoton dan membosankan. Pekerjaan semacam ini sangat mudah membuat seseorang jadi ingin bermalas-malasan.Ada lagi, pekerjaan yang kamu lakukan mungkin tidak sesuai ekspektasi.
Untuk mengatasi kondisi seperti itu, mungkin satu di antara cara yang tepat adalah kita harus menjadi bagian dari solusi. Bekerja adalah suatu yang lumrah,dan  biasa dilakukan setia orang. Kerja menjadi aktualisasi diri yang karenanya setiap orang harus bekerja. Setiap orang bebas memilih caraya untuk bekerja. Dan setiap kali kita kerja dilatari oleh aneka motivasi dan hal yang dikejar.Â
Kerja dan kejar, kata yang tertulis dari huruf-huruf yang sama; namun berbeda. Demikian setiap pribadi melakukan kerja, namun berbeda yang mereka kejar. Ada yang kerja untuk kejar harta. Ada yang kerja untuk kejar tenar. Ada yang kerja untuk kejar target, dan seterusnya. Aneka hal yang dikejar inilah, menjadi alasan utama mengapa seseorang harus bekerja.
Barangkali setiap dari kita, memiliki tips-tips tersendiri dalam bekerja. Tentu saja kita berharap bahwa apa yang kita kerjakan itu bermanfaat dan bernilai.Kerja hendaknya menghadirkan kegembiraan bagi sesama. Meski demikian dunia kerja juga mendatangkan godaan untuk tinggal dalam zona nyaman.Kita nyaman dalam dunia kerja yang seperti ini hingga kita tak mampu lagi untuk mengerjakan yang lain atau justru mengesampingkan yang lain seperti kebersamaan,keluarga dan teman-teman.
Kerja,kerja,kerja dan kerja !
Bagaimana seharusnya bekerja ? Saya tidak suka bekerja dibawah tekanan,saya tidak suka dipaksa-paksa. Nah,saya mau bekerja karena adanya dorongan dari hati dan juga karena adanya kesadaran bahwa Tuhan memberiku kemampuan,Tuhan memberiku daya untuk melakukan sesuatu maka saya bekerja. Â Oleh karena itu saya mau bekerja dengan baik dan bahagia. Ketika saya bahagia melakukan sesuatu tentu saja apa yang saya kerjakan akan mendatangkan hasil yang baik.
Nih,saya bagikan tips dalam bekerja agar kamu tetap bahagia dan sehat melakukannya :
1. Cintai pekerjaan anda
Mencintai pekerjaan itu adalah sesuatu yang penting. Saat kita mencintai pekerjaan itu maka kita akan menganggapnya sebagai hiburan,rekreasi dan bukan menjadi beban. Ketika kita mencintai pekerjaan itu,kita akan merasa aman dan nyaman. Bekerja sepenuh hati dan disertai dengan rasa syukur. Yakinlah,cinta itu bukan saja hanya memudahkan tapi juga untuk meyemangati anda.
2. Ciptakan hubungan yang baik
Lepas dari jabatan anda dalam pekerjaan tertentu, rajutlah relasi yang berdasarkan bahasa cinta. Berbicaralah seadanya atau seperlunya karena mereka yang lain sama seperti saya manusia yang butuh sapaan,butuh cinta dan butuh dukungan. Oleh,karena itu ciptakanlah relasi yang sehat anatara yang satu dengan yang lain bukan karena kepentingan pribadi melainkan karena kepentingan bersama.
3.Bekerjalah semaksimal mungkin
Bekerjalah sesuai kemampuanmu. Jangan memaksakan diri terhadap hal diluar kemampuanmu. Berikan versi terbaik dari dirimu untuk melakukannya. Dan janganlah mulai untuk menunda-nunda pekerjaan. Melainkan kerjakanlah apa yang bisa kamu kerjakan. Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja tanpa melakukan sesuatu. Masih ingatkan pepatah yang berkata demikian " Time is money". Jika waktu adalah uang maka tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa kita miskin.
4.Tetap Optimis
Kegagalan adalah sesuatu yang biasa dalam pekerjaan. Akan tetapi jangan pernah menyerah untuk memulai yang baru. Karena kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda. Mungkin belum waktunya atau saatnya kita mendapatkan sesuatu yang berarti. Oleh karena itu tetaplah optimis bahwa esok hari pasti lebih baik dari hari ini. Kesusahan sehari cukuplah sehari dan esok biarkan lembaran baru menyambutmu. Katakan pada dirimu "Kamu pasti bisa"
5. Sejenak melungkan waktu untuk menarik diri dari pekerjaan
Gunakan sebagian dari waktumu untuk mengevaluasi hasil kinerjamu. Sangatlah penting kita membuat catatan-catatan penting dalam pekerjaan kita seperti kegagalan,kelalaian,kekurangan dan kesalahan lainnya. Keberanian diri untuk mengevaluasi hal ini tentu akan menjadikan kita menjadi pribadi yang bertumbuh kearah yang lebih baik. Evaluasilah hasil kerja anda sesering mungkin. Yang baik dipertahankan dan yang kurang diperbaiki.
Dengannya kita mampu memaknai arti dari pekerjaan kita.Jangan sampai kita bekerja untuk hal-hal yang sia-sia. Tapi kita bekerja untuk sesuatu yang berguna tentu atas kehendak Tuhan.
Semoga bermanfaat.
salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H