"Janganlah kehilangan rasa percaya diri, hanya karena komentar jiwa-jiwa kecil yang iri dengan kebaikan hidupmu."---Mario Teguh
Dalam KBBI komentar diartikan sebagai tanggapan/ulasan atas pidato,berita dan sebagainya. Dan Setiap orang diberi kebebasan untuk berkomentar baik secara langsung maupun tidak langsung.Â
Bisa dikatakan bahwa berkomentar sudah  menjadi bagian dari kehidupan kita. Bahkan kita bisa melihat bahwa peluang yang diberikan untuk berkomentar sangat banyak terutama di media sosial. Setiap orang diberi ruang untuk mengomentari segala sesuatu entah dengan cara yang bagaimanapun. Bebas!
Beberapa hari yang lalu tanpa sengaja saya melihat salah satu judul  artikel saya nongol diberanda facebook kompasiana. Wah,ada rasa senang tersendiri juga.Â
Tapi tunggu dulu.Ternyata postingan itu mendatangkan beberapa komentar. Dan saya luangkan waktu untuk membaca komentar tersebut,barangkali ada masukan supaya tulisan saya semakin bagus dan bermanfaat.Â
Setelah saya membaca komentar tersebut,rasanya seperti disambar petir. Waduh...komentarnya kok sebatas itu aja. Yah...sudahlah barangkali mereka yang berkomentar hanya membaca judul saja atau tidak membaca isi artikel secara keseluruhan.
Dari pengalaman kecil ini,saya menemukan beberapa model atau pola berkomentar. Mungkin kita semua sudah mengetahuinya hal tersebut. Tapi saya mau mengajak kita bukan hanya sekedar tahu tapi bijak dalam memilih metodenya. Yuk,mari kita lihat satu-persatu :
1. Komentar yang bersifat inspratif yaitu komentar yang memberi semangat atau motivasi. Kalau teman-teman K-Ner sudah sering menggunakan jenis komentar ini.
2. Komentar yang bersifat apresiatif yaitu komentar yang sifatnya lebih menghargai. Menghargai karya atau pendapat orang lain. Kemampuan untuk memberikan penghargaan karena kesadaran yang muncul dari hati yang terdalam.Â
3. Komentar yang bersifat evaluatif yaitu komentar yang sifatnya mengoreksi,menilai kemudian menghasilkan solusi. Kegiatan mengoreksi atau menilai dilakukan ketika seseorang mengetahui dan menguasai jalan cerita terjadinya sesuatu. Upss,ingat ya ! Mengetahui kulit luar saja tidak cukup.
4. Komentar yang bersifat solutif (solusi) yaitu komentar yang sifatnya memberi solusi.