Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SSA (Setia Sampai Akhir)

2 Desember 2020   08:22 Diperbarui: 2 Desember 2020   08:24 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kita  tahu bahwa rajawali termasuk binatang yang setia? Rajawali tidak akan meninggalkan pasangannya seumur hidup mereka. Jika burung Rajawali memiliki anak, maka indukan burung rajawali (baik jantan maupun betina) akan merawat anak mereka bersama hingga bertumbuh menjadi rajawali dewasa. Kesetiaan Rajawali juga terkenal karena mereka tidak akan berganti pasangan. Rajawali akan berganti pasangan jikalau pasangan mereka mati. Tetapi sejauh ini belum pernah di temukan rajawali memiliki banyak pasangan.

Menarik sekali bukan? Burung Rajawali mengajarkan kepada kita, bahwa kita harus setia kepada pasangan kita sampai kematian yang akan memisahkannya. Bukan hanya itu,kita juga harus setia dalam pekerjaan dan tanggung jawab kita. Karena setiap kita dipanggil dan diberi tanggung jawab masing-masing. Meski panggilan kita berbeda-beda tapi tak lain tak bukan tujuannya adalah melaksanakan hukum cinta kasih.

Ada yang dipanggil untuk hidup berkeluarga,ada yang dipanggil untuk hidup membiara (biarawan/biarawati),ada yang juga yang hidup melajang (single).Setiap panggilan dari Allah itu adalah luhur dan mulia, entah sebagai kaum selibater maupun mereka yang telah memilih untuk hidup berkeluarga. Semua itu adalah anugerah dari Allah. Dalam perkawinan, pasangan suami-isteri dipanggil untuk melanjutkan karya penciptaan dengan menyalurkan kehidupan atau meneruskan generasi manusia sebagai gambar Allah. Singkatnya, untuk kebahagiaan suami dan isteri dan tertuju pada kelahiran dan pendidikan anak.

Mereka yang diberi karunia untuk selibat (para imam dan lembaga hidup bakti) mencurahkan seluruh energinya untuk Kerajaan Allah. Kaum selibater tidak dapat mengatakan bahwa hidup mereka lebih suci dari pada mereka yang menikah dan membina keluarga untuk kemuliaan Tuhan. Semua dipanggil untuk kekudusan Allah lewat cara hidup yang telah mereka pilih dan hayati.

Untuk itu, kita semua dipanggil untuk menjaga kekudusan pilihan hidup kita, entah sebagai kaum selibater atau yang berkeluarga. Mari menjaga keutuhan dan kesetiaan panggilan hidup kita. Persoalan atau probeleum itu akan selalu datang silih berganti dari pelbagai lini; yang setia akan memperoleh hidup kekal sedangkan yang tidak setia akan mendapat ganjarannya.

Tuhan menginginkan kita setia di dalam segala aspek kehidupan yang kita jalani. Setia terhadap pekerjaan, setia terhadap pasangan, setia terhadap apa yang kita sembah yaitu Tuhan Pencipta langit dan Bumi.

Marilah kita setia kepada pasangan kita sampai akhir dan terlebih lagi kepada Tuhan. Mengapa? Ingatlah bahwa di dalam Alkitab, Tuhan sendiri adalah mempelai pria dan kita semua ini adalah mempelai wanita. Tuhan ingin kita setia kepada-Nya.

Itulah sebabnya dikatakan oleh pemazmur, "Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia." (Mazmur 37:3)

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun