"Seseorang yang berhasil memimpin team adalah orang yang telah berhasil memimpin dirinya "
Tadi pagi dalam perjalanan menuju kampus saya memiliki pengalaman yang sedikit lucu dan membuat saya sedikit jengkel Hehehe. Ketika lampu merah menghentikanku seorang bapak yang mengendarai mobil alphard terus membunyikan klakson mobilnya.
Itu pertanda bahwa dia menyuruhku untuk maju atau minggir. Saya mengabaikan suara klakson mobil itu dan terus menikmati suasana keramaian itu. Tapi lagi-lagi suara klakson mobil yang mahal itu terus bunyi.
Semua orang melirikku dengan reaksi yang berbeda-beda. Ada yang senyum manis,ada yang senyum sinis. Saya sempat berpikir apakah saya salah jalur ? Tapi sepertinya saya tidak salah saya berada dijalur yang benar sebagaiman pengendara yang lain.
Akhirnya saya melirik kearah mobil itu dan menaikkan kaca helmku. Kulambaikan tangan kepadanya," Selamat pagi Pak ", Wah ,bapak itu membalas sapaan saya dengan senyum sinis.
Tapi tak apa-apa. Ini hanyalah cara saya untuk mengingatkannya bahwa ada aturan yang sudah kita ketahui bersama. Â Dan aturan itu mengharapkan kita untuk saling menghargai.
Itu hanyalah contoh kecil,masih banyak contoh lain yang kita temui dalam hidup sehari-hari. Yang pada dasarnya kita tau tapi pura-pura tidak tau bahkan tidak mau tau. Contohnya Uda tau di ruangan AC dilarang ngrokok, eh masih aja ada orang yang dengan santainya kebal kebul.
Tentu aromanya sulit banget buat ilang. Atau contoh lain, uda tau masih masa pandemi eh masih ada orang yang pergi kemana mana tanpa masker, trus sewaktu flu dan bersin juga tidak  ditutup pake siku tangan. Hadeeeh...
Bukannya kita sering banget bersikap masa bodoh kayak gini? Ah, lampu merah diterobos aja,tidak ada polisi kok. Akh,tidak usah pakai helm deket kok. Padahal jauh dekatnya aspal sama kerasnya hehehe. Akh,nanti dulu menulisnya sekarang rebahan dulu,puless pula tidurnya. Akh,lima menit lagi baru bangun akhirnya terlambat bangun.
Mengapa terjadi demikian ? Menurut pengalaman saya hal ini sering terjadi karena tidak sanggup menjadi pemimpin untuk diri sendiri, selain itu sering mengabaikan yang namanya suara hati. Lebih mementingkan ego sendiri.
Akibatnya apa? Ketidakmampuan untuk memimpin diri menjadikan seseorang mudah marah dan selalu merasa paling benar. Sikap demikian tanpa disadari telah menjadi tembok pembatas antara dirinya dengan orang lain.