Cara membuat pola desain batik
Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain/motif maupun prosesnya. Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang berkembang  di Indonesia. Motif Batik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah corak atau pola. Motif adalah suatu corak yang di bentuk sedemikian rupa hinga menghasilkan suatu bentuk yang beraneka ragam.
Motif batik adalah corak atau pola  yang menjadi kerangka gambar pada batik berupa perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif-motif batik itu antara lain adalah motif hewan, manusia, geometris, dan motif lain. Motif batik sering juga dipakai untuk menunjukkan status seseorang. Membatik merupakan tradisi turun-menurun. Karena itu, sering motif batik manjadi ciri khas dari batik dari daerah tertentu.
Adapun bahan-bahan untuk membuat pola atau gambar pada batik yaitu :
-pensil
- buku gambar
-pewarna
-Penghapus
-penggaris
Selanjutnya membuat desain untuk dijadikan Tahapan awal dalam proses membuat batik adalah merencanakan pola atau motif yang akan dibuat.Motif dibuat sedemikian rupa dengan karakteristik  tentunya dengan perancangan.
Berdasarkan desain dan variannya secara garis besar ornamen yang terdapat pada sebuah pola batik dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu:
Pola Utama
Pola Utama adalah bentuk atau model yang memiliki keteraturan,baik dalam desain maupun gagasan abstrak unsur pembuatan pola disusun secara terulang dalam aturan tertentu sehingga dapat diprakirakan selanjutnya,pola dapat menghasilkan sesuatu  gambar.
Motif  utama merupakan penghayatan pembatik terhadap alam fikiran serta alam falsafah yang dianutnya. Bagian ini merupakan ungkapan perlambangan atau biasanya menjadi nama kain.
Corak Tambahan (Isen-Isen)
Isen-isen merupakan ragam hias pengisi latar dalam pola batik. Isen-isen menjadi sebuah gaya kreasi batik untuk mengisi setiap bidang kosong pada kain. Aplikasinya dapat menjadi kesatuan motif yang padat dan bermakna.
Isen-isen merupakan pengisi latar kain pada bidang kosong disela-sela corak utama. Pada umumnya isen-isen berukuran kecil dan dibuat sesudah pembuatan corak utama selesai
digambar.
Corak Pinggir
Pola pinggiran adalah bentuk pola hias yang diperoleh dengan cara menjajarkan motif hias yang dibuat secara berulang-ulang. Pengulangan motif hias dapat dilakukan mengarah ke sebelah kiri, ke kanan, ke atas atau bawah.
Corak pinggiran terletak pada sisi memanjang kain, tidak hanya terletak pada pinggir kain tetapi bisa juga corak pinggiran terletak di tengah sebagai pembatas antara kelompok corak utama.
Sebelum pemrosesan pembatikan seseorang pengrajin akan membuat perencanaan gambar desain motif batik terlebih dahulu pada media kertas.prinsip kerja yang dilakukan dengan cara stilasi distory dan deformasi . setelah selesai mendesain lalu tentukan warna yang akan di gunakan batik tersebut agar lalu tentukan filosofi agar batik lebih bermakna sehingga batik bisa di cetak atau di buat untuk proses selanjutnya.
Batik memang bukan hanya perkara fashion, seni tradisi ini selalu menggambarkan setiap tahapan dalam daur hidup manusia dan kedekatannya dengan Tuhan. Filosofi dalam pola batik merupakan harapan dan doa-doa yang menyebabkan batik selalu dihadirkan dalam berbagai upacara adat masyarakat Jawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H