Membaca sebuah buku menjadi aktivitas yang tenang nan menyenangkan. Tetapi, mau dan berani menjelajah beraneka ragam buku juga tak kalah mengasyikkan.
Jika, membaca buku mampu memperluas wawasan, maka menjelajah buku seakan ikut menambah pengalaman. Sebab, dengan menjelajah bukan hanya sekedar menjadi tahu akan kondisi fisik buku, melainkan juga melihat kehidupan yang selama ini turut melestarikan torehan sejarah yang diwariskan para tokoh melalui sebuah buku.
Teringat betul masa-masa awal memulai usaha buku 2019 silam. Siang sampai sore hari adalah waktu untuk menjelajah buku-buku bekas dan lawas. Lapak langganan pakde menjadi salah satu alasan saya untuk mengisi sebagian hari dengan berjelajah. Bak harta karun, begitu sampai langsung disuguhi beberapa genre buku baik yang biasa sampai yang langka, dari mulai komik action, novel-novel romansa, buku agama, budidaya, biografi dan memoar, politik, sejarah, hingga kedokteran.
Jelajah buku-buku bekas dan lawas rasanya memang jauh berbeda jika dibandingkan dengan jelajah buku-buku disebuah pameran, cuci gudang, ataupun bazar. Bagi saya pribadi, jelajah yang bekas dan lawas jadi betul-betul ikut merasakan memoarnya, meski baru sekilas melihat sisi judul, penulisnya, dan kondisi fisiknya.
Semula, memang menjelajah buku-buku bekas dan lawas untuk sebuah kebutuhan usaha, tetapi lama-lama jadi giat dan timbul rasa ketagihan terlepas dari sisi kebutuhan yang menjadi fokus utama.
Disela kerutinan menjelajah buku-buku bekas dan lawas, bukan hanya asyik mencari buku dengan kondisi terbaik saja, melainkan juga turut mendapatkan pengetahuan baru tentang dunia buku dari para pemasok/pelapak, hingga diajarkan berbagai hal terutama mengenai pemasaran, sampai-sampai bertukar pandangan soal pemilihan kategori buku seperti mana yang sebenarnya masih laku dan diburu, mana yang sepi peminatnya, dan kondisi seperti apa yang dominan mau kita angkut.
Tak jarang pula, saat menjelajah kerap mendengar pernyataan dari lontaran lalu-lalang pelapak, "Kalau lagi hoki mah suka dapet hal gak keduga yang ngutungin, contohnya aja kayak ada duit kuno, barang antik yang mahal, sampe buku yang bener-bener langka".
Ketika mendengar, saya pun selalu mengiyakan dan cukup antusias, tetapi tidak pernah menjadikan cerita-cerita tersebut sebagai harapan saat menjelajah. Hanya menjadi lebih sadar, bahwa ternyata pengalaman mereka bukan sekedar panjang, melainkan juga menakjubkan. Kelihatannya sepele dan hal kecil saja, tetapi besar sekali nilainya.
Fase Menjelajah Buku-Buku Bekas dan Lawas
Berjalannya waktu, tahun berganti tahun, hiruk-pikuk dunia perlawasan kerap saya rasakan, hingga pada akhirnya turut merasakan fase menjelajah.
Berawal dari ternganga, menjadi terbiasa, hingga merasa tak ada yang istimewa lagi alias sudah biasa saking seringnya melihat beragam jenis dan kondisi buku.