Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Serupa tapi Tak Sama, Kategori Buku Vs Genre Buku, Apa Bedanya?

6 November 2024   13:14 Diperbarui: 7 November 2024   12:42 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kategori buku yang biasa kamu baca? Apa genre buku yang menjadi favorit kamu? Apakah kamu menyukai buku yang suka mengajak berfantasi ria, atau mungkin buku-buku yang mudah membuat hati dan jantungmu jadi berdetak tak karuan ketika asyik menyimak alur ceritanya?

Luasnya dunia buku, maka luas juga ilmu didalamnya. Termasuk dari hal-hal kecil yang kelihatannya sepele tapi rupanya masih suka bikin bingung sendiri soal artinya, alias sering kali tumpang-tindih ketika mendeskripsikan maknanya.

Dua diantaranya adalah 'kategori' dan 'genre' buku yang sering kali dianggap sama, hingga hampir digunakan secara bergantian atau tertukar oleh sebagian besar orang.

Kategori dan genre menjadi salah satu bagian vital dari buku, karena menyangkut aspek penerbitan hingga penjualan buku, dan tentunya mengarah dari sisi penulis ke calon pembeli.

Sisi Penulis

Kategori dan genre sekilas terlihat sederhana, karena menjadi yang paling utama ketika pembaca sedang mencari buku-buku, baik di rak, perpustakaan, atau membelinya secara langsung dan online. Tetapi, siapa sangka kalau rupanya masih ada penulis yang tidak bisa membedakan kedua istilah ini?

Hal ini turut diungkap oleh Konsultan Penerbitan Janey Burton, bahwa dari waktu ke waktu sering kali bertemu dengan penulis yang terlihat kebingungan ketika ditanya mengenai 'kategori apa yang ditulis' dan bahkan mereka menganggap hal ini tidaklah penting. 

Ada sebagian penulis yang beranggapan bahwa pembaca buku merupakan 'semua orang', dalam arti menyukai semua kategori buku. Padahal, setiap pembaca memiliki minat yang berbeda, maka disitulah hadir peran kategori dan genre.

Kategori dan genre, penting untuk diketahui khususnya penulis, karena menuju pada aspek penerbitan dan penjualan buku yang akan menjadi perhatian besar pembaca.

Ketika, penulis tidak mengetahui dan tidak bisa menjelaskan apa kategori dan genre buku yang ditulisnya, maka bagaimana calon pembeli bisa memahaminya?

Sisi Pembeli/Calon Pembaca

Dari sisi pembeli/calon pembaca, kategori dan genre sangat berguna untuk mempermudah menemukan buku yang sedang dicarinya. Walaupun, terdapat jelas apa judulnya dan siapa penulisnya, tetapi setiap buku selalu diletakkan sesuai kategori dan genrenya, bukan berdasarkan judul dan penulisnya.

Begitu pun, pada online store, salah satunya marketplace. Jika, penjual buku tidak memasukkan judul / nama penulis dengan lengkap, maka pembeli / calon pembaca harus mencarinya sesuai kategori yang tertera pada laman toko.

Dalam dunia jual-beli buku, tidak sedikit pembeli buku yang bingung ketika ditanya "Cari kategori buku apa kak?", "Biasanya, baca genre buku apa kak?", terkadang jawabnya tidak sinkron. Hal ini, bisa terjadi karena ketidaktahuan ataupun kebingungan untuk membedakan arti kedua istilah tersebut.

Lalu, apa yang bedanya kategori buku dan genre buku?

Baik kategori ataupun genre, ada yang dikenal secara garis besar, namun ada pula yang harus dikenali secara mendetail.

Masih mewarta dari Konsultan Penerbitan Janey Burton, secara sederhana, kategori buku merujuk kepada 'aspek umum' dari isi/konten buku (misal, kumpulan buku fiksi, kumpulan buku non fiksi, buku khusus anak, dsb). Sedangkan, genre yakni bagian dari sub kategori yang lebih mengerucut (memberi tahu) mengenai isi/konten buku (misal, romansa, horor, memoar, sejarah, ilmiah, dst).

Kategori Buku: Akar Utama dari Bagian dan Penyusunan Bidang

Lebih mendalam, kategori buku, yakni diartikan sebagai istilah dan aspek umum dari isi/konten buku dan juga (klasifikasi) pembaca buku. Kategori, bukan hanya digunakan pada sisi buku, melainkan juga digunakan pada penempatan pajangan buku, alias dipakai untuk 'judul rak' di tempat buku (baik perpustakaan, ataupun toko buku) guna mengarahkan dan memudahkan pembaca dalam menemukan buku yang sedang dicari.

Kategori buku itu ibaratnya sekat, yang membuat buku-buku tertata rapi, sesuai dengan bahasan bidangnya masing-masing.

Hal ini sering kita rasakan, ketika berkunjung ke perputakaan atau toko buku, "Buku-buku fiksi ada disebelah mana yaa, Mba?", maka penjaga toko pasti akan langsung mengarahkan kita ke rak/lorong khusus kategori yang kita tanya.

Secara umum/garis besar

Secara garis besar, kategori terbagi menjadi 2, yakni fiksi dan non-fiksi.

Dari sisi ini memang tidak spesifik, alias hanya sekadar mengetahui bahwa buku fiksi yakni bagian dari dunia fantasi, yang kalau berada di area ini semua berisi cerita-cerita menarik seperti khayalan, cerita ria, menghibur. Sedangkan, buku non-fiksi yakni bagian dari informasi fakta/sebenarnya dan isinya bisa dipertanggungjawabkan secara data.

Secara detail

Lebih detail lagi, dari 2 kategori di atas (fiksi dan non-fiksi) sebenarnya masih ada bagian selanjutnya dan terdapat turunan yang lebih detail dan jelas, berikut diantaranya:

1. Fiksi

Kategori yang berisi imajinasi si penulis ini rupanya memiliki 2 bagian lagi, lho, yakni fiksi sastra dan fiksi genre.

- Fiksi Sastra: Kategori ini memiliki fokus pada bagian gaya bahasa, kedalaman dari ragam karakter, dan kualitas dari tulisan. Buku dalam kategori ini, biasanya menjelajahi tema-tema percintaan, konflik batin, dan kehidupan.

- Fiksi Genre: Kategori ini mengarah pada 'jenis fiksi' yang terlibat pada komponen tertentu saja, di mana kategori ini memiliki titik fokus tertentu, misalnya plot yang menarik dan seru.

2. Non-Fiksi

Lain halnya dengan kategori fiksi, buku-buku non-fiksi mengandung isi yang memuat tentang realitas dan tentunya sangat informatif, baik dari sisi pengetahuan ataupun pengalaman yang diberikan oleh si penulis. Dalam kategori, non-fiksi memiliki 4 bagian, yakni biografi & autobiografi, esai & kritik, sains & teknologi, dan sejarah.

- Biografi & Autobiografi: Masuk dalam kategori non-fiksi, kedua buku ini tentu berbeda. Jika biografi menjadi buku kisah hidup yang diceritakan/ditulis dengan orang lain, maka autobiografi ditulis langsung oleh diri si penulis/tokoh itu (sendiri).

- Esai & Kritik: Buku yang berisikan kumpulan sudut pandang si penulis (dari berbagai topik).

- Sains & Teknologi: Berisikan penemuan-penemuan ilmiah, hingga prinsip dari teknologi, masuk dalam kategori populer non-fiksi.

- Sejarah: Salah satu buku yang merekam kondisi nyata pada masa yang telah lalu, baik ditulis langsung oleh tokoh yang pada saat itu merasakan peristiwa/kondisi masa tersebut, ataupun yang ditulis berdasarkan sisi penelitian.

3. Referensi

Buku-buku referensi sangat populer karena dirancang sebaik mungkin untuk menyuguhi informasi yang faktual. Biasanya, kategori ini diburu dan digunakan untuk menjelajahi ragam pengetahuan yang spesifik, sering kali tidak dinikmati (dibaca) secara urut. Referensi terbagi 2, yakni ensiklopedia dan kamus & tesaurus.

- Ensiklopedia: Buku yang melingkupi koleksi dari artikel-artikel populer, berisikan ragam topik dari berbagai ranah disiplin ilmu. Ensiklopedia, biasanya sering digunakan untuk pengetahuan umum anak sampai dewasa, kadang kala dibutuhkan untuk pembelajaran di sekolah.

- Kamus & Tesaurus: Bukan hanya penerjemah kosakata, melainkan melingkupi pengetahuan sinonim dan juga antonim.

4. Agama dan Spiritual

Kategori ini tergolong sangat populer pada non-fiksi, bukan hanya menyajikan soal ajaran-ajaran keagamaan saja, melainkan juga memberikan panduan kehidupan menyangkut kepercayaan.

5. Anak-Anak

Kategori ini sekilas terlihat memang sama dengan fiksi, namun rupanya berbeda, lho. Kategori anak, ditulis dan didesain secara khusus, di mana dominan yang ditekankan adalah visual/penggambaran tokoh, dan bahasa yang digunakan sangat sederhana menyesuaikan usia si anak. Kategori ini, terbagi menjadi 2, yakni buku cerita & dongeng, dan buku gambar.

- Cerita & Dongeng: Menjadi favoritnya anak-anak, kategori ini biasanya memiliki cerita seru, namun tidak pernah lupa akan pesan moral yang ingin diwariskan oleh si penulis, terlebih bahasa yang digunakan masih sangat mudah untuk dipahami anak-anak.

- Buku Gambar: Buku gambar pada kategori ini bukanlah kertas kosong yang digunakan untuk menggambar. Melainkan, buku yang berisikan tulisan pendek dan cerita yang dibuat dominan melalui viual. Biasanya, tertuju untuk anak yang baru memasuki pra-sekolah sampai sekolah dasar awal.

Itulah kategori buku secara garis besar dan detail. Jadi, kategori sangatlah penting, sebab ditujukan langsung untuk calon pembaca, sehingga buku-buku bisa dicari atau dipajang dengan rapi dihadapan pembeli / calon pembaca.

Mewarta dari Konsultan Penerbitan Janey Burton, kategori menjadi pertanyaan nyata dan utama yang selalu ditanyakan oleh penerbit kepada si penulis. Jika, penulis belum bisa memberi petunjuk atau kategori yang mereka pilih salah, maka biasanya penerbit lah yang akan mengeceknya.

Genre Buku: Lebih Spesifik, Semakin Beraturan

Genre buku, yakni bagian dari sub kategori buku yang lebih mengerucut / spesifik dan secara tidak langsung (memberi tahu) mengenai isi/konten buku.

Buku fiksi memiliki sekitar 8 genre didalamnya, sedangkan buku non-fiksi terdapat lebih dari 19 genre didalamnya.

Genre Fiksi:

1. Romansa: Genre yang suka bikin pembaca baper karena cerita didalamnya yang penuh dengan cinta antar tokoh. Tidak jarang, bapernya pembaca sampai nangis atau senyum-senyum sendiri.

2. Science Fiction: Genre ilmiah ini, biasanya memiliki cerita yang dibangun pada sebuah dunia 'modern' full teknologi terkini dan dominan berlatar dari masa depan.

3. Fanfiction: Genre ini biasanya datang dari sebuah imajinasi penggemar yang amat mengidolakan seseorang, entah pemain film, band populer, dan sebagainya.

4. Misteri/Thriller: Genre misteri, tidak pernah jauh dari cerita kasus-kasus kriminal, pembunuhan, hingga penculikan. Ceritanya selalu melibatkan pelarian atau pengejaran. Alur cerita dari genre ini suka membuat pembaca terbawa emosi karena kepo atau kesal sendiri.

5. Fantasi: Genre yang berasal dari cerita khayalan, alias tidak berwujud di dunia nyata hingga terkadang suka tidak masuk diakal. Benar-benar mengajak pembaca berfantasi ria.

6. Horor: Paling mencengkram, genre ini sudah pasti berhubungan dengan makhluk halus dan dunianya. Cerita yang disajikan bisa datang dari kenyataan (kisah nyata) ataupun buatan.

7. Historical: Histori biasanya berasal dari cerita dunia nyata, perbedaannya hanya pada masa, yakni datang dari masa yang telah lalu.

8. Realistic Fiction: Genre yang erat dengan cerita realistis, bahkan suka terjadi pada dunia nyata. Tak jauh-jauh, cerita yang diangkat kebanyakan dari percintaan, keluarga, masalah, dan kehidupan.

Genre Non-Fiksi:

Memoir, Biografi, Autobiografi, Ensiklopedia, Kesehatan & Kedokteran, Panduan & Manual, Kamus, Sejarah, Alamanak, Jurnalisme, Sains, Filsafat, Motivasi, Pengembangan Diri, Psikologi, Pendamping, Pelajaran, Humor, Catatan Perjalanan, Teks, Literature, Akademik.

Ketika melihat ulasan antara kategori vs genre, tentu sangat berbeda bukan?

Kategori merujuk pada inti/garis besarnya, sedangkan genre turunannya, alias lebih detail dan lebih spesifik. Keduanya saling bergantung dan melengkapi. Keduanya pula saling dibutuhkan baik dari sisi penulis, penerbit, penjual, dan pembaca.

Dari dunia penerbit dan sisi fisik buku, baik kategori ataupun genre, biasanya keduanya ditampakan pada bagian cover belakang dekat ISBN, guna memudahkan pembaca dalam mengetahui kategori dan genrenya langsung.

Sedangkan, dari dunia penjual atau pasar buku, kategori dan genre sangat berguna untuk mengklasifikasi/menata buku pada rak dan etalase online. Sebab, setiap buku walaupun sudah disusun sesuai kategori, akan disusun kembali secara detail sesuai genre, untuk memudahkan penjual ketika buku tersebut laku terjual atau disaat ada calon pembaca yang mencarinya secara langsung. Hal ini, mengingat jumlah buku yang dijual tidak sedikit, belum lagi dengan kepemilikan stok yang cukup banyak.

Kategori dan genre buku sangat penting diperhatikan keakuratannya, agar sisi penerbit bisa memberi label pada buku secara jelas dan benar pada metadatanya. Dilain sisi, agar pembaca tidak merasa kebingungan dan salah sangka.

Semoga ulasan ini bisa bermanfaat dan menambah wawasanmu dalam mengenal luasnya dunia buku yaa. Salam literasi, salam hangat, semoga sehat-sehat selalu untuk kamu yang lagi membaca artikel ini.

Penulis: Dina Amalia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun