Era digital menjadi era yang paling memanjakan seluruh umat di pelosok negeri. Selain memudahkan, juga membuat wajah baru untuk berbagai ranah kehidupan, salah satunya hobi yang juga ikut bergeser menggunakan media digital.
Seperti pada ranah dunia buku, yang tadinya kita sangat menyukai sekali baca buku-buku cetak hingga bisa mengoleksinya, namun sekarang dunia buku ikut bergeser ke ranah digital yang biasa disebut dengan e-book. Bahkan dapat dikatakan hampir seluruh kategori buku, saat ini sudah tersedia versi digitalnya, mengingat buku memiliki beberapa kategori, dan salah satunya adalah komik.
Komik memiliki penggemar yang begitu banyak, selain diminati untuk dibaca juga diminati untuk dipelajari proses pembuatannya. Komik sendiri merupakan salah satu genre buku berisikan suatu cerita yang dikemas kreatif menggunakan ilustrasi/gambar menarik beserta dengan bubble teks percakapan/dialog.
Komik sudah hadir sejak tahun 1930-an. Pada saat itu, di Indonesia sendiri komik bisa dibaca melalui melalui media cetak seperti majalah hingga koran, kemudian pada tahun 1950-an komik bisa dinikmati melalui karya buku.Â
Kini, derasnya perkembangan teknologi digital, membuat para kreator dan pecinta komik ikut bergeser alias mengikuti tren yang terus menggembung.Â
Melansir dari Jurnal Senirupa Warna (2020) yang berjudul "Kajian Industri Komik Daring Indonesia Studi Kasus: Komik Tahilalats", para pecinta komik mulai beralih ke komik digital pada tahun 2010. Komik digital sendiri bisa diakses melalui beberapa platform, diantaranya yakni Webtoon, Komik Station, dan platform lainnya.
Ketika komik digital hadir memang sangat praktis sekali, para pembaca tidak perlu repot-repot menyimpan dan merawatnya seperti versi cetak, juga jauh lebih fleksibel karena bisa dibaca di mana saja dan kapan saja sesuai kemauan kita, hanya perlu mengaksesnya melalui handphone dan memiliki kuota yang cukup. Apalagi banyak sekali ragam komik yang dapat dinikmati secara free atau gratis.
Komik Cetak Tetap Kokoh BertahanÂ
Meski demikian, di mana versi digital memiliki bekal kepraktisan dan juga kemudahan, tentu saja komik cetak tidak tergusur dan tidak punah, para penikmat versi cetak tetaplah setia.Â
Bagi para penggemar setia, komik cetak mempunyai kesan tersendiri dan bernilai tinggi, seperti kualitas yang begitu terjaga dan bisa dikoleksi.
Hal serupa juga dikatakan oleh komikus populer Si Juki yakni Faza melalui CNN Indonesia, bahwa komik versi digital tidak sama sekali menyingkirkan keberadaan komik cetak yang sudah lebih dulu lahir, melainkan semakin melengkapi.