Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tentang Masa Lalu

31 Juli 2022   18:41 Diperbarui: 1 Agustus 2022   07:01 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Unsplash/Hadija Saidi

Setiap insan pasti pernah ngelakuin hal buruk, bahkan sangat buruk, tapi setiap insan tidak menutup kemungkinan untuk berubah  menjadi lebih baik, bahkan jauh lebih baik.

Mungkin kamu sering menganggap orang lain jelek, baik sikapnya ataupun apa yang sedang dia lakukan, tapi kamu harus ingat sesungguhnya kamu ngga pernah tau seberapa berusaha dirinya untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik.

Jangan pernah menghakimi masa lalu seseorang, karna waktu terus berjalan, kita ngga tau udah seberapa berusahanya dia untuk berubah, kita mungkin tau sikap dia seperti apa tapi kita ngga pernah tau isi hatinya yang sebenernya seperti apa.

Jangan pernah menilai jelek seseorang karna masa lalunya, karna waktu kemarin dan sekarang sangatlah berbeda, kamu ngga bisa samakan waktu kemarin dengan sekarang. Mungkin hari ini dia berbuat buruk, siapa sangka hari esok dia berubah menjadi pribadi yang baik, bahkan jauh lebih baik dari dirimu.

Ada pepatah bilang, "Berhentilah menghakimi masa lalu seseorang, lebih baik berdirilah disampingnya, bantu dia untuk memperindah masa depannya."

Kamu akan menjadi manusia yang paling rugi jika terus menghakimi dan mengoreksi masa lalu seseorang. Karna kamu pun sama sepertinya, sama-sama memiliki masa lalu. Tengoklah dirimu, sebelum kamu tengok orang lain.

Siapapun kita dimasa lalu cukup jadi cerita.
Bergegaslah kedepan, jangan pernah berhenti belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Kita mungkin boleh tengok kebelakang untuk mengingat sejarah, tapi bukan untuk kembali.                                                    

Penulis: Dina Amalia
Dari Ibukota Jakarta, 31 Juli 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun