Salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diadakan di Universitas Negeri Malang yakni Asistensi Mengajar. Asistensi Mengajar sebagai ajang untuk mahasiswa Universitas Negeri Malang khususnya mahasiswa kependidikan untuk memperoleh pengalaman secara nyata di dunia kerja. Program Asistensi Mengajar atau biasa disingkat AM diselenggarakan di setiap semester selama kurang lebih 4 bulan. Â
Penulis melaksanakan Asistensi Mengajar di semester ganjil pada tahun pelajaran 2023/2024 tepatnya di semester 7. Untuk pelaksanaan AM, Universitas Negeri Malang bekerja sama dengan sekolah mitra baik jenjang Taman Kanak- Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah mitra yang dipilih oleh penulis untuk melaksanakan AM yakni SMAN 1 Purwosari yang terletak di Jl. Pegadaian No. 1B Purwosari Kab. Pasuruan.
Kegiatan Asistensi Mengajar diawali dengan pembekalan yang dilakukan pada tanggal 9 - Â 11 Agustus 2023. Materi pembekalan yang disampaikan yakni terdiri dari pengembangan perangkat pembelajaran, penulisan karya ilmiah, video editing dan etika di lingkungan sekolah.Â
Materi yang disampaikan sangat bermanfaat bagi penulis pada saat pelaksanaan AM maupun untuk pengerjaan output/luaran AM. Setelah melaksanakan pembekalan, penulis melakukan observasi di SMAN 1 Purwosari. Observasi berfungsi agar penulis atau mahasiswa mengetahui SMAN 1 Purwosari secara langsung.Â
Kegiatan akademik pertama yang dilakukan setelah penyerahan oleh Dosen Pembimbing Lapangan di tanggal 14 Agustus 2023 yakni mendampingi guru pamong saat mengajar di kelas.Â
Pendampingan tersebut bertujuan untuk observasi cara mengajar guru pamong yang bisa dijadikan referensi serta bahan evaluasi agar penulis dapat menemukan solusi sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.Â
Pesan berharga yang disampaikan oleh dari guru pamong yakni apabila menjadi seorang guru maka jadilah guru yang ikhlas dan disiplin. Contoh kedisiplinan yang harus diterapkan yakni pada saat masuk kelas harus tepat waktu dan berusaha tidak meninggalkan kelas.Â
Selain itu, hal yang paling utama dalam menjadi guru yakni selain mengajar  adalah mendidik. Perbedaan mengajar dan mendidik yakni mengajar hanya sebatas pada materi pembelajaran atau menyalurkan pengetahuan sedangkan mendidik  berfokus pada perkembangan karakter dan potensi siswa.Â
Hal tersebut merupakan tantangan terbesar bagi seorang guru. Guru pamong juga menyampaikan bahwa meskipun guru memiliki target materi yang harus diselesaikan dalam satu semester, namun pemahaman siswa terhadap materi lebih penting daripada target tersebut.
Pada saat pembelajaran, perlu adanya perencanaan sebelumnya yakni dengan membuat perangkat pembelajaran seperti Prota, Promes, modul ajar dan media pembelajaran yang menarik.Â
Penulis mengajar di dua jenjang yakni kelas 10 dan kelas 12. SMAN 1 Purwosari masih menerapkan Kurikulum 2013 untuk kelas 12 Â dan untuk kelas 10 menerapkan Kurikulum Merdeka sehinga penulis membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas 12 dan modul ajar untuk kelas 10.Â
Hal yang menjadi pembelajaran berharga yakni terkadang guru tidak bisa menerapkan metode pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya karena kondisi kelas yang tidak memungkinkan sehingga guru harus bisa menentukan dengan cepat metode yang tepat yang bisa diterapkan saat itu.Â
Penulis juga menyadari bahwa metode pembelajaran bisa saja efektif di suatu kelas tetapi tidak di kelas lain meskipun masih satu jenjang dan di materi yang sama.Â
Oleh karena itu, guru harus memahami karakter siswa yang berbeda-beda sehingga bisa menentukan metode pembelajaran yang tepat. Sejauh ini, metode pembelajaran yang paling disukai dan membuat siswa antusias yakni pembelajaran berbasis games. Selain pembelajaran teori di kelas, penulis juga mengajak siswa untuk melakukan pembelajaran praktikum di laboratorium contohnya praktikum ingenhousz.
Selain matakuliah wajib atau biologi yang pastinya bermanfaat untuk transfer ilmu kepada siswa, matakuliah lain yang bermanfaat pada saat pelaksanaan Asistensi Mengajar antara lain: Praktik pembelajaran mikro bidang studi biologi, kurikulum dan desain pembelajaran biologi, pengembangan sumber dan media pembelajaran biologi, belajar dan pembelajaran, pengelolaan laboratorium biologi, pengembangan praktikum biologi sekolah, evaluasi pembelajaran biologi.Â
Melalui matakuliah tersebut, penulis mendapatkan ilmu mengenai cara membuat perangkat pembelajaran yang baik dan benar, cara membuat dan mengembangkan media pembelajaran berbasis digital yang selaras dengan perkembangan IPTEK, cara memahami karakter siswa yang beragam dan menganalisis kebutuhan siswa sehingga bisa menentukan metode pembelajaran yang tepat serta cara untuk mengevaluasi pembelajaran untuk perbaikan ke depannya.
Penulis juga dituntut untuk aktif dalam kegiatan non akademik. Kegiatan non akademik yang dimaksud yakni piket seperti piket tatib, piket perpustakaan, piket TU, piket koperasi dan piket BK.Â
Melalui kegiatan tersebut, penulis juga mendapat pengalaman di bidang administrasi sekolah. Dengan adanya kegiatan ini juga, penulis dan mahasiswa lain juga bisa mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan semua pihak di sekolah tidak hanya guru.Â
Selain itu, terdapat juga kegiatan-kegiatan yang berkolaborasi dengan pihak OSIS dan MPK seperti PANDORA (lomba baris-berbaris dan tari) dan lomba pada peringatan hari-hari tertentu.Â
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, penulis bisa mengembangkan soft skill yang dimiliki. Soft skill yang diasah yakni kemampuan public speaking dan kerja sama antara berbagai pihak. Â
Kemampuan kerja sama sangat dibutuhkan pada saat memasuki dunia kerja. Kemampuan hard skill yang diasah yakni pengoperasian microsoft serta penggunaan aplikasi desain grafis seperti canva yang berguna untuk membuat media pembelajaran yang menarik. Hal tersebut sangat berguna di masa mendatang karena perkembangan IPTEK yang sangat pesat sehingga dalam pembelajaran guru juga harus menyesuaikan dengan kondisi tersebut.
Penulis mendapatkan banyak pengetahuan, pengalaman, relasi, melatih soft skill dan hard skill, namun hal tersebut tentunya belum cukup jika tidak diimbangi dengan budi pekerti yang baik.Â
Melalui program AM, penulis belajar banyak dalam hal bersikap yang baik terhadap yang lebih tua, setara maupun lebih muda dan cara saling menghargai satu sama lain. Karena perilaku dan sikap juga sama pentingnya untuk bekal kedepannya. Namun penulis juga masih memiliki banyak kekurangan selama mengikuti program Asistensi Mengajar di SMAN 1 Purwosari.Â
Berbagai kritik, saran, kesan dan juga pesan baik dari siswa, teman sebaya, maupun Bapak/Ibu Dosen dan Guru Pamong mendorong penulis untuk terus memperbaiki diri kedepannya, pengalaman yang sudah didapatkan baik itu mengajar maupun yang lainnya akan dijadikan bekal dan juga cerminan untuk melangkah ke jenjang selanjutnya.Â
Berbagi banyak hal positif yang sudah didapatkan kepada masyarakat luas khususnya pelajar agar senantiasa termotivasi untuk terus belajar dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sekitar. Â
Sebelumnya penulis merasa ragu untuk mengikuti program Asistensi Mengajar karena banyaknya tuntutan dan tugas yang harus dikerjakan. Namun, setelah penulis mengikuti AM di SMAN 1 Purwosari, penulis merasa sangat bersyukur bisa mengikuti program tersebut karena penulis bisa bertemu dengan teman-teman mahasiswa satu TIM yang sangat hebat. Berkat anggota TIM yang mau bekerja sama dengan baik, semua tugas AM yang cukup berat terasa ringan.Â
Selain itu, pihak sekolah mulai dari kepala sekolah, guru hingga tenaga kependidikan yang lain juga sangat mendukung dan membantu berjalannya program ini hingga selesai.Â
Siswa-siswi SMAN 1 Purwosari yang sangat hebat juga mau bekerja sama dengan kami sehingga proses belajar mengajar terasa sangat mudah dan menyenangkan. Setelah mengikuti program Asistensi Mengajar, penulis menyadari bahwa menjadi seorang guru bukanlah hal mudah karena guru harus memahami berbagai karakter yang dimiliki oleh sedikitnya 30 siswa.Â
Selain mengajar, guru juga dibebani oleh administrasi yang cukup banyak seperti pembuatan modul, dll. Â Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat penulis untuk menjadi seorang guru di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H