Mohon tunggu...
Dina Sri Astuti
Dina Sri Astuti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang membaca buku, mendengarkan musik, dan mencari ketenangan dan berbaur dengan alam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Budaya Positif di Sekolah

28 Agustus 2024   15:39 Diperbarui: 28 Agustus 2024   15:43 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Budaya positif merupakan sebuah sarana akan pengembangan pendidikan berbasis nilai dan kebaikan dengan tujuan akhir yaitu tertanamnya profil pelajar pancasila. Penerapan budaya positif ini tentunya sangat beragam, baik dalam kegiatan sekolah maupun dalam proses pembelajaran di dalam kelas itu sendiri. Seorang pendidik memiliki peran dalam penerapan budaya positif, yang dimana setiap perencanaan dari budaya positif harus berdasarkan tujuan dengan mempertimbangkan konsep-konsep kunci dalam budaya positif yaitu perubahan paradigma belajar, disiplin positif, motivasi perilaku manusia, kebutuhan dasar, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Dengan harapan dapat menanamkan budaya positif di sekolah tersusunlah sebuah perencanaan kegiatan budaya positif. Hasil dari kegiatan budaya positif yang telah dirancang tersebut kemudian di desiminasikan kepada warga sekolah agar dapat menjadikan motivasi dan refleksi untuk perubahan yang lebih baik. Kegiatan desiminasi ini dilaksanakan di SMKN 1 Sindangbarang pada hari Selasa, tanggal 20 Agustus 2024.

LATAR BELAKANG

Penerapan Budaya Positif di sekolah merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional. Penerapan budaya positif ini tidak bisa dilakukan tanpa dukungan dari semua pihak dan elemen yang ada di sekolah. Melalui penerapan budaya positif ini, diharapkan dapat mewujudkan visi sekolah yaitu terwujud peserta ddik yang BERGERAK (Berkarakter, Gesit, Ramah, dan Kreatif) dan membentuk karakter murid dalam mengimplementasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila. Melalui kegiatan desiminasi budaya positif dapat menjadi sebuah langkah untuk mewujudkan budaya positif di sekolah dengan dukungan dan kolaborasi dari segenap warga sekolah. Adapaun fokus dari desiminasi budaya positif ini yaitu terwujudnya perubahan paradigma belajar yang lebih humanis, pemenuhan kebutuhan belajar manusia, penerapan keyakinan kelas dan segitiga restitusi, serta peningkatan kualitas interaksi antara pendidik dan peserta didik.

TUJUAN

Kegiatan desiminasi budaya positif ini memiliki tujuan agar dapat mengubah paradigma belajar di SMKN 1 Sindangbarang dengan mengutamakan pendekaran yang berpusat pada peserta didik. Melalui penerapan lima kebutuhan dasar manusia, pemahaman akan motivasi perilaku manusia, penyusunan keyakinan kelas, dan penerapan segitiga restitusi diharapkan dapat menjadikan pendidik sebagai fasilitator yang lebih baik dalam mendukung perkembangan peserta didik. Selain itu, pemahaman akan posisi kontrol diharapkan dapat menjadikan seorang pendidik dengan posisi manajer yang dapat mengelola peserta didik dan lingkungan belajarnya dengan baik.

TOLOK UKUR

Kegiatan desiminasi budaya positif ini tentunya memiliki sebuah indikator sebagai tolok ukur keberhasilan sebuah kegiatan. Adapun indikator tersebut yaitu:

  • Adanya perubahan pada peserta didik di sekolah yang lebih bertanggungjawab, gesit dan proaktif, serta peduli terhadap lingkungan sekolah dan lingkungan belajarnya.
  • Peningkatan kualitas interaksi dan komunikasi antar guru dan murid yang didasarkan pada nilai saling menghargai.
  • Terlaksananya penyusunan kesepakatan kelas pada setiap kelasnya sebagai sarana terbentuknya keyakinan kelas dalam diri setiap peserta didik agar dapat dipegang teguh dan diwujudkan dengan sebuah aksi.
  • Penerapan dan pengamalan nilai-nilai profil pelajar pancasila pada peserta didik.

KETERLIBATAN WARGA SEKOLAH

Desiminasi budaya positif ini di lakukan di SMKN 1 Sindangbarang dengan melibatkan seluruh warga sekolah. Kepala Sekolah, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan memiliki peran sebagai penggerak utama dalam perubahan budaya positif ini. Dengan penerapan lima posisi kontrol dalam pengelolaan kelas diharapkan dapat mendukung kegiatan pembelajaran dan penyelesaian masalah. Selain itu kegiatan budaya positif ini juga membutuhkan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak seperti partisipasi aktif orangtua atau wali murid di rumah dalam membiasakan budaya positif pun menjadi faktor pendukung terlaksananya budaya positif.

DAMPAK DESIMINASI BUDAYA POSITIF 

Kegiatan desiminasi budaya positif ini memberikan dampak positif bagi pendidik dan sekolah. Adapun dampak positif yang didaptkan oleh seorang pendidik yaitu dapat menerapkan konsep dari lima posisi kontrol yang akan membantu pendidik agar dapat mengelola kelas dan peserta didik dengan baik, sehingga menciptakan suasana belajar yang nyaman, aktif, dan kondusif. Melalui kegiatan desiminasi budaya positif, pendidik dapat memahami makna akan motivasi dan alasan di balik perilaku peserta didik, dan pendekatan seperti apa yang harus diambil oleh pendidik agar dapat mendukung peserta didik. Selain itu, konsep-konsep dalam budaya positif lainnya sangat bermanfaat dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun