Beberapa hari ini telah disibukkan dengan berbagai macam agenda kegiatan mulai dari kegiatatan individu, keluarga, lembaga dan masyarakat. Sehingga jarang membuka blog bersama di kompasiana, sekalinya membuka, hari ini ternyata wajah dan tampilannya kini sudah berubah.
Hidup memang adalah suatu proses perubahan, mulai dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kecil menjadi besar, dan lain sebagainya. Barang siapa yang tidak siap atau tidak saggup dengan perubahan maka berarti tidak siap untuk hidup.
Perubahan adalah suatu keniscayaan, barang siap yang alergi dengan perubahan maka bersiaplah untuk tergilas dengan roda zaman. Memang di dalam hidup kita ada sesuatu yang tetap ada juga yang senantiasa terus berubah. Sebagaimana Tuhan mensifati dirinya sebagai dzat Yang Maha Kekal atau BAQA, sedangkan kita sebagai makhluk bersifat fana.
"Semua yang ada di bumi itu adalah binasa, Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" Ar-Rahman (55) : 26-28
Perubahan dalam hidup kita harus terjadi menuju hal yang lebih baik, hal yang sudah baik agar kita pertahankan agar konsisten atau istiqomah. Sebagaimana perubahan di Kompasiana tidak merubah isi dan jumlah artikel para penggunanya, beberapa hal yang tidak boleh berubah dalam kehidupan kita ini seperti :
1. Keimana atau keyakinan
2. Ritual ibadah atau penghambaan
3. Nilai-Nilai Akhlak, Sikap dan Kepribadian
4. dst.
Seperti apa yang diajarkan oleh para nabi dan Rosul-Nya, sejak zaman diutusnya nabi Adam As sebagai nabi dan rosul pertama hingga nabi/rosul akhir zaman Muhammad SAW. memiliki ajaran yang sama yakni mengajak manusia untuk menyembah Allah dan menjauhi Thogut alias Tuhan palsu/tandingan selain Dia.
"Dan sungguh Kami telah mengutus seorang Rosul untuk setiap ummat untuk menyerukan 'Semabahlah Allah DAN jauhilah Thaghut" An-nahl (16) : 36