Mohon tunggu...
Dimyat Aa Dym
Dimyat Aa Dym Mohon Tunggu... Guru - Bergabung mulai tahun 2012 dan Buku Perdananya tahun 2020 berjudul "Pendidikan Berbasis Al-Qur'an & Pancasila"

Seorang guru dan pendidik di sekolah yang telah mengabdikan dedikasinya untuk tunas-tunas bangsa lebih dari 20 tahun. Blog : www.dimyativi.blogspot.com , twitter : @dimyat1, FB : Dimyat Muqsith

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Inspirasi Pengalaman Menulis: "Manifesto Ruhi" Rumah Ukhuwah Indonesia

4 November 2014   03:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:45 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_371746" align="aligncenter" width="793" caption="Logo "][/caption]

Jangan malas dan jangan dianggap sia-sia jika anda senang menulis, lebih baik salurkan dan tuangkan dalam media yang tersedia. Pengalaman saya terkait menulis ialah suatu ketika tahun 2010 tepatnya pada tanggal 25 November 2010 saya tuangkan suatu ide atau cita-cita atau gagasan itu dalam bentuk tulisan. Waktu itu saya puny ide untuk memberikan solusi terhadap kesemberawutan yang ada di lingkungan paling kecil yaitu dimulai dari rumah tangga dan tetanga (RT dan RW).

Tulisan tersebut saya beri judul“MANIFESTO RUHI : DARI RUMAH MEMBANGUN MASJID MENUJU PERADABAN BARU INDONESIA”

Maka seiring berjalannya waktu dan berkembangnya kegiatan ternyata suatu ketika saya membacanya, karena computer yang dipakai menulis waktu itu rusak maka suatu ketika diambil data dari hardiscnya masih ada tulisan tersebut. Dan ternyata apa yang saya tuliskan itu saat sekarang ini sudah terwujud, yakni berupa yayasan Rumah Ukhuwah Indonesia (RUHI) yang sudah terdaftar pada notaries atas nama SRI BIMO ARIYANTO pada tanggal 01 April 2013.

Tidak cukup sampai disitu setahun kemudian yayasan tersebut pada tanggal 1 April 2014 sudah terdaftar di Departemen Kementrian Hukum dan Ham melalui bantuan dari teman dan notaris yang sama. Jadi sekali lagi jangan bosan untuk membaca dan menulis, bukankah nabi kita nabi akhir zaman Rosulullah Muhammad SAW mengajarkan kita untuk belajar membaca dan menulis, jika sudah pandai membaca dan menulis maka hendaklah kita jangan berhenti untuk membaca dan menulis.

Ingatlah ayat pertama yang diturunkan dalam Al-Quran surat Al-Alaq ayat 1-5 ialah diawali dengan perintah membaca (Iqro'). Begitu juga bukankah surat kedua dari juz 29 (juz tabarok) ialah surat Al-Qolam yang artinya pena, kemudian juga diawali dengan kata/ayat awalnya yaitu "alif lam mim" dan ayat selanjutnya yaitu "demi pena dan apa yang mereka tuliskan". Membaca yang bukan hanya sekedar membaca tetapi membaca ayat / kitab suci yang merupakan ayat "qouliyah" dan membaca fenomena kehidupan baik berupa manusia maupun alam semesta yang merupakan ayat "kauniyah".

Jika kedua macam jenis membaca itu dilakukan secara seimbang maka apa yang kita tuliskan insya Allah akan memberi pencerahan, motipasi dan inspirasi bagi orang lain. Insya Allah, ingin tahu isinya apa yang saya tulis pada waktu itu? Inilah dia tulisannya :

Bismillahirrahmanirrahim,

Banyak sekali contoh hal atau peristiwa yang besar berawal dari perkara yang kecil, baik dalam skala individu, keluarga, dan masyarakat. Begitu juga membangun peradaban baru Indonesia pasti harus dimulai dari hal yang kecil terlebih dahulu, yakni dari rumah kita masing masing dan dari masjid atau musholla kita masing-masing, oleh sebab itu marilah kita membangun peradaban Indonesia yang lebih bermartabat dari diri kita sendiri, dari rumah kita masing-masing dilanjutkan dengan memakmurkan tempat dan pusatibadah kita yakni masjid yang ada di lingkungan kita masing-masing.

Rumah Ukhuwah Indonesia didirikan atas dasar keinginan yang kuat untuk membangun peradaban manusia Indonesia mulai dari kanak-kanak, remaja, pemuda sampai tumbuh dewasa dalam lingkungan rumah tangga yang harmonis penuh dengan nilai-nilai persaudaraan yang suci dan mulia, lalu membentuk suatu komunitas baru yang berpusat di masjid sebagai tempat ibadah yang dihormati, maka sebagai jembatan untuk mensinergikan program yang ada di masjid dengan pola asuh yang ada di lingkungan rumah masing-masing maka kami membentuk suatu komunitas yang diberi nama Rumah Ukhuwah Indonesia dengan harapan semoga menjadi cikal bakal peradaban baru untuk Indonesia yang lebih bermartabat.

Proses perjalanan pendidikan yang panjang telah membentuk sebuah pemikiran, pemahaman dan keyakinan. Bahwa menyiapkan generasi mendatang yang lebih berkualitas dari generasi sekarang adalah sebuah keharusan dan itu harus disinergikan bukan hanya menjadi tugas dan tangggung jawab para ustadz di masjid dan madrasah, atau hanya menjadi tugas para orangtua di rumah, tetapi menjadi tugas kita bersama baik yang menjadi pemangku lingkungan di masyarakat, maupun lembaga dan organisasi formal di masyarakat, oleh sebab itu maka dalam pembentukan dan pendirian lembaga ini kami melibatkan seluruh komponen masyarakat, tanpa mengurangi kebebasan kami dalam berpendapat dan berorganisasi.

Proses perjalanan organisasi ini akan terus berkembang siring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, fokus kerja kami adalah di bidang pendidikan, sosial dan da’wah, di bidang pendidikan kami akan konsen dalam mengembangkan pola asuh dan pendidikan informal yang ada di rumah-rumah melalui kegiatan parenting club, family gathering dll. Kami akan konsen juga dengan pendidikan informal yang ada di masjid atau musholla terutama melalui pendidikan Al-Qur’an, dan melalui wadah ini pula kami mulai merintis pendidikan formal yang berbasis al-qur’an Islam rahmatan lil’alamin, karakter moral masyarakat Indonesia, dan berbasis masyarakat melalui wacana pembentukan kampoeng atau komplek madani.

Organisasi ini bersifat terbuka, suka rela dan nirlaba, organisasi ini dibangun atas dasar kemaslahatan umat dan prinsif musyawarah. Dalam menjalankan organisasinya di atur dengan AD/ART organisasi dan tidak menutup kemungkinan akan diajukan ke notaries untuk mendaptkan legalitas resmi dari pemerintah, organisasi ini akan mengakomodir semua elemen dan komponen demi tercapainya tujuan organisasi, organisasi ini membutuhkan multi disiplin keilmuan dan profesi selain dari kegiatan utamanya (pendidikan) terutama di bidang bahasa dan seni, teknologi informasi, keuangan dan ekonomi syari’ah, ilmu matematika dan eksakta, arsitektur dll.

Alhamdulillhairobbil’alamin

Bekasi, 25 November 2010

1415022672581820773
1415022672581820773


Sampai saat ini yayasan dalam amal usahanya adalah menaungi pendidikan informal dan non formal antara lain TKA, TPA, TQA Al-Quran, Rumah Tahfidzul Quran dan terakhir adalah yang baru dilaunching pada 1 Muharram 1436 H / 2014 M yang direncanakan oleh Presiden Jokowi dan Wapres JK tanggal tersebut sebagai hari santri nasional, semoga benar-benar terwujud, Wallahu a’lam. [DM]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun