"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan" Begitu kata pepatah. Hal yang sudah pasti terjadi dalam perjalanan hidup kita setelah melewati fase pertemuan. Bagaimanapun, dimanapun, dan kapanpun sebuah pertemuan terjadi pasti diakhiri dengan sebuah perpisahan. Tetapi perpisahan bukan akhir dari segalanya, dan bukan pula penghujung dari sebuah pertemuan, karena sejatinya kita bisa bertemu kembali untuk membuat sebuah pertemuan.
Seperti salah satu program kerja dari Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang sedang melaksanakan KKN di Desa Batusari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang pada malam terakhir sebelum para mahasiswa KKN dari UPI menuju Bandung. Program kerja tersebut bernama peuting panineungan, peuting dalam bahasa Sunda berarti malam dan panineungan berarti kenangan. Proker peuting panineungan adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk membuat malam perpisahan yang tak terlupakan oleh masyarakat Desa Batusari. Adapun inti dari rangkaian acara peuting panineungan adalah penyerahan plakat dari pihak mahasiswa sebagai bentuk terima kasih, penampilan seni dari penduduk setempat dan mahasiswa, nonton bersama video after movie yang berisi kegiatan dan keseruan mahasiswa KKN dan warga selama KKN di Desa Batusari. Kemudian kegiatan inti dari acara ini yaitu tiba-tiba lampu padam seolah sedang mati lampu, kemudian diputar sebuah lagu berjudul "Sampai Jumpa" karya Endank Soekanti kemudian  diyanyikan secara bersama-sama, dan acara diakhiri dengan sesi foto bersama.
Acara peuting panineungan ini dihadiri oleh 200 lebih masyarakat Desa Batusari termasuk beberapa tokoh masyarakat seperti Kepala Desa Batusari, Sekretaris Desa, Ketua Karang Taruna, Ketua Dusun, Ketua RW, Ketua RW, Kader, Â Majelis Ulama Indonesia Desa Batusari dan tokoh masyarakat lainnya. Sedangkan dari pihak kampus sendiri dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan yakni Bapak Herbert Siregar, M. T.
Adapun suasana yang menyelimuti kegiatan tersebut yaitu suasana haru bercampur sedih. Terharu karena sudah bisa menyelesaikan program KKN serta bisa mengabdi kepada masyarakat di Desa Batusari seperti mengajar mengaji dan mengajar di sekolah, melakukan penyuluhan mengenai pencegahan stunting kepada masyarakat, membantu perangkat desa, melaksanakan upacara bendera yang pertama kali di Desa Batusari, dan masih banyak lagi kegiatan pengabdian lainnya. Sedih karena berpisah dengan masyarakat Desa Batusari yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
"Semoga perpisahan ini hanya terjadi secara simbolis, saya berharap kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan meski dengan keadaan tempat, waktu, dan suasana yang berbeda" Ucap Kepala Desa Batusari, Cicih Suangkit. Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, dan semua masyarakat serta mahasiswa KKN Desa Batusari berharap untuk bisa tetap terhubung tali silaturahmi kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H