Mohon tunggu...
Predictors Dims
Predictors Dims Mohon Tunggu... Dosen - Predicting by history

Keep The ..[Red and White]..Flag Flying High

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Keruntuhan 'Tiki-Taka'?

15 Juni 2014   04:24 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:42 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiki-taka merupakan taktik permainan yang saat ini menjadi ciri khas dari timnas Spanyol,dengan mengandalkan umpan-umpan pendek dan pergerakan para pemain yang dinamis, untuk memindahkan bola melalui beragam cara, dan tetap mempertahankan penguasaan bola.  Permainan ini mengubah konsep permainan sepak bola dari pola pikir yang berbasis pada formasi ke arah konsep permainan dengan mengandalkan pemanfaatan ruang. Dengan lebih berfokus untuk mempertahankan penguasaan bola, tiki-taka menjadi bentuk taktik permainan  yang agresif namun juga defensif secara bersamaan.  Hal ini yang membuat tiki-taka berbeda dari 'akar' permainannya, Total Football yang cenderung menjadi taktik permainan yang agresif.

Kesuksesan dari tiki-taka ini dimulai dari keberhasilan tim nasional Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008, selanjutnya kesuksesan dari permainan ini berlanjut di tingkat klub, dengan pengguna utamanya adalah Barcelona FC yang berhasil menjadi klub pertama yang mampu meraih sextuple pada 2009, dan merebut 5 gelar juara dua tahun berselang. Sementara itu tim nasional Spanyol memperkuat kedigdayaan dari tiki-taka dengan menjadi juara Piala Dunia 2010, dan mempertahankan gelar juara Piala Eropa pada tahun 2012.  Dengan prestasi tersebut, tim nasional Spanyol membuat rekor yaitu menjadi tim Eropa pertama yang berhasil menjadi juara dunia di luar wilayah kontinen konfederasinya, dan menjadi tim Eropa pertama yang mampu mempertahankan gelar juara Piala Eropa.  Namun seperti kata pepatah "segala sesuatu pasti ada akhirnya", tampaknya kejayaan dari tiki-taka juga mulai menuju akhirnya.

Diawali dengan kegagalan Barcelona sebagai klub utama pengusung tiki-taka untuk meraih gelar juara Liga Champion pada tahun 2012 dan 2013, 'runtuh'nya tiki-taka semakin terlihat pada tahun ini yang ditandai dengan kegagalan Barcelona dalam meraih semua gelar yang ada. Pada ajang Liga Champion, Barcelona bahkan harus tersingkir di babak Perempat Final.  Di tim nasional Spanyol, 'keruntuhan' ini memang belum terlihat setidaknya sampai pertandingan awal di Grup B pada Piala Dunia 2014 melawan Belanda yang berakhir dengan kekalahan 1-5.  Spanyol di bawah asuhan Del Bosque sebelumnya memang pernah mengalami kekalahan dengan margin 4 gol saat berhadapan dengan Portugal, namun saat itu hanyalah pertandingan persahabatan dan bukan dalam turnamen resmi. Pada turnamen resmi dari FIFA, sebelumnya Spanyol dengan tiki-taka-nya baru dikalahkan oleh Brasil pada Final Piala Konfederasi 2013 dengan skor 3-0, namun kekalahan telak  dengan skor 1-5 dari Belanda kemarin dalam pertandingan pertama mereka di Piala Dunia 2014 seakan menjadi 'pukulan telak' bagi pengguna tiki-taka.

kekalahan tersebut bahkan menjadi catatan buruk bagi Spanyol, karena menjadi satu-satunya juara bertahan dari Piala Dunia  yang kalah dengan margin skor lebih dari satu (margin 4 gol) pada pertandingan pertamanya.  Dengan catatan buruk tersebut, tentunya Spanyol akan berusaha menebusnya pada 2 pertandingan berikutnya melawan Chili dan Australia, namun bayang-bayang kegagalan untuk mempertahankan gelar juara dunia semakin terlihat karena belum pernah juara Piala Dunia yang kalah dalam pertandingan pertamanya pada Piala Dunia berikutnya berhasil mempertahankan gelar juaranya. Kegagalan tersebut akan menjadi nyata, jika tim nasional Spanyol tidak segera melakukan modifikasi dari permainan tiki-taka-nya.  Selanjutnya, kita nantikan saja, apakah Spanyol mampu menjadi tim ketiga setelah Italia, dan Brasil yang mampu mempertahankan gelar juara Piala Dunia, atau justru Piala Dunia 2014 akan menjadi awal dari keruntuhan tiki-taka bagi tim nasional Spanyol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun