Setiap manusia pasti memiliki tujuan hidup atau mungkin bisa juga disebut sebagai cita-cita. Mulai dari tujuan yang sederhana seperti mengajak pasangan keliling kota, atau tujuan besar seperti menggapai cita-cita yang kita inginkan. Tapi, bagaimana jika kita berhasil mewujudkan tujuan atau cita-cita, selanjutnya hal apa lagi? Mencari tujuan lain? Apakah hidup kita dipaksa memiliki tujuan yang tiada hentinya? Apakah memang sudah menjadi takdir manusia yang terus-terusan menginginkan ini dan itu? Kenapa kita tidak diam sejenak lalu menikmati hal yang sudah kita capai?
Ketika masih kecil, kita menginginkan begitu banyak mainan. Ketika kita remaja banyak hal yang ingin kita coba. Ketika dewasa semakin banyak lagi yang kita inginkan. Itu semua memang keinginan atau memang kita butuh?Â
Tak jarang banyak yang gagal dalam mencapai tujuan, atau mungkin sampai depresi karena tujuan yang sudah dibayangkan tak pernah terwujud. Cemas, takut, khawatir, gelisah, dan tak percaya diri seringkali menghantui mereka yang memiliki tujuan. Apakah itu hal yang wajar? Mungkin iya, karena setiap perjuangan pasti akan ada yang dikorbankan. Misalnya saja dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Banyak perang yang sudah terjadi di Nusantara yang menimbulkan korban nyawa, bahkan tak terhitung lagi jumlahnya, begitu pula dalam memperjuangkan tujuan atau cita-cita akan banyak sekali pengorbanan yang harus kita bayar demi tercapainya tujuan, dan cemas, takut, khawatir, gelisah dan tak percaya diri adalah sebagian kecil dari pengorbanan yang kita keluarkan untuk sebuah tujuan dan cita-cita.
Kiranya memang kita harus berhenti sejenak dalam menggapai tujuan dan cita-cita yang begitu melelahkan. Tapi bukan berarti menyerah, kita berhenti untuk menikmati hal yang telah kita miliki dan kita capai. Menikmati buah hasil dari perjuangan kita untuk menggapai semua. Misalnya tujuan kita adalah memiliki rumah dan keluarga yang bahagia, tapi kita baru memiliki sepeda motor dan smartphone biasa yang sering kita gunakan sehari-hari, maka cobalah untuk menikmati dan mensyukuri motor dan smartphone yang kita miliki. Lupakan sejenak rumah dan keluarga yang bahagia. INGAT, BERHENTI UNTUK MENIKMATI APA YANG TELAH KITA CAPAI! BUKAN BERARTI MENYERAH.
Syukuri dan nnikmati apa yang kita punya, punya keluarga utuh biarpun sering ribut, bisa sekolah walaupun tidak terlalu pintar, punya motor jadul biarpun sering mogok, semuanya harus kita nikmati. Lalu, setelah itu barulah kita berjuang kembali untuk menggapai tujuan dan cita-cita selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H