Dalam kaitan ini, boleh jadi, penemuan-penemuan teori baru yang memberi pedoman kepada umat manusia dan bermanfaat lebih luas juga melalui jalur utusan, meski yang bersangkutan tidak mesti disebut rasul atau nabi. Yang jelas, dalam Kitab Suci disebutkan secara eksplisit bahwa pewahyuan Tuhan tidak terbatas kepada manusia,. tapi Juga kemahluk selain manusia.
Itulah salah satu Bab yang ada pada buku Tuhan Maha Asyik. Dimana, kita akan belajar mengenai cara berpikir dari berbagai sudut pandang dan harus saling menerima pandangan orang lain terkait suatu hal juga. Dan dari kehidupan sehari-hari kita bisa mengambil makna dalam melihat sudut pandangan yang berbeda mengenai "keasyikan" Tuhan kepada Umatnya.
Akan tetapi, dibalik itu semua, buku ini menggunakan bahasa kiasan yang memerlukan pemahaman yang mendalam dan juga wawasan yang luas untuk memahami setiap bab yang ada. Sehingga selain membaca buku ini kita juga harus mencari makna dari kata kiasan tersebut, dan pada akhirnya akan menambah wawasan literasi bagi para pembaca.
Walaupun buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2016. Dan sampai sekarang masih related dibaca. Bahkan saat ini sudah tersedia buku lanjutan dari buku ini yang berudul "Tuhan Maha Asyik 2". Buku yang wajib dibaca utuk kita agar lebih paham dan Asyik lagi dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat dan beragama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H