Mohon tunggu...
Dimi
Dimi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Kanisius Jakarta

Guna menambah ilmu, menulis menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapan Terhadap Sang Pemimpin Humoris

20 Mei 2023   12:58 Diperbarui: 20 Mei 2023   13:00 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut saya, teks tersebut dituliskan dengan sangat baik dan runtut. Analisis yang dilakukan terhadap kisah Gus Dur serta kritik yang ingin disampaikan juga dipahami dengan baik. Jarang yang membahas tentang hal-hal seperti ini terutama dihubungkan dengan materi pembelajaran. Dan jarang juga terpikirkan topik pembahasan seperti ini. Tetapi, dari ditulisnya artikel tersebut tentu menarik dan mengedukasi para pembacanya.  

Sedikit mengulang kembali tentang anekdot, teks anekdot sendiri berarti sebuah teks atau cerita yang mengandung unsur lelucon atau lucu berdasarkan kisah atau kejadian yang nyata. Teks anekdot bertujuan untuk menghibur pembacanya dengan cerita yang disampaikan, biasanya terkait tokoh-tokoh besar/penting. Tidak lupa, teks anekdot juga memiliki sifat menyindir/mengkritik. Namun, sindiran ini disampaikan lewat hal lucu dan menghibur. Secara keseluruhan, teks anekdot memberikan pemahaman yang baik tentang moral dan karakter.  

Berikut ini merupakan salah satu contoh teks anekdot: 

Penanganan Kasus Covid-19  

Suatu hari, WHO menayangkan rapat terbatas di media sosial. Setiap negara mengirimkan juru bicara untuk mengabarkan situasi terkini. 

Juru bicara Italia berkata, "Covid sudah menggila di negara kami. Kenaikan penderita terjadi secara drastis, rumah sakit kesulitan menampung pasien darurat." 

Juru bicara Taiwan membanggakan diri, "Walau berbatasan langsung dengan China, kami mampu menanganinya sejak wabah merebak. Alhasil, kasus kematian karena Covid masih nol." 

Tampak tenang, juru bicara Korea Utara juga menyampaikan laporan. 

"Kami tentu juga dapat menangani sendiri. Ketika pidato dimulai 09.00, saya mendapat pesan, teridentifikasi 4 kasus positif. Tepat pukul 10, kasus positif menjadi nol kasus. Hebat bukan," jelasnya. 

Teks anekdot diatas menceritakan bagaimana kondisi tiap-tiap negara dalam menangani angka kasus positif Covid-19. Hal yang menarik dari cerita di atas ialah bagaimana Korea Utara melakukan penanganan kasus tersebut. Dikatakan bahwa pada pukul 09.00, terdapat 4 kasus positif. Kemudian tepat pukul 10, kasus positif tersebut turun kembali menjadi nol. Terdengar aneh, tetapi berarti penduduk yang teridentifikasi positif langsung dihilangkan (dibunuh). Memang tragis, tetapi hal ini sempat banyak dibicarakan beberapa tahun lalu saat pandemi masih menggalak.  

Fungsi dominan yang terdapat dalam teks anekdot tersebut adalah untuk menyampaikan suatu informasi/kritik/kebenaran dibauri oleh lelucon. Topik yang dibahas biasanya terkait dengan tokoh penting/terkenal. Teks anekdot menjadi sebuah sarana untuk menyampikan kritik tersebut tanpa menimbulkan kontroversi yang berarti karena terdapat kelucuan dibaliknya. Bagi para pembacanya, teks anekdot ini juga memberikan sebuah pesan/nilai moral terkait pendidikan karakter.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun