Mohon tunggu...
Dimitrij Gana Narotama
Dimitrij Gana Narotama Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seminaris tingkat 1 di Seminari Santo Petrus Canisius Mertoyudan Saya merupakan orang yang suka olahraga khususnya bermain bola, saya suka suka bermain game dan biasanya jika ada waktu luang saya suka mendengarkan musik sambil mengerjakan tugas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjelajahi Iman

28 November 2024   09:01 Diperbarui: 28 November 2024   20:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjelajahi Iman


            Perayaan Natal yang sebentar lagi akan dirayakan tentu menjadi tugas bagi kita untuk mempersiapkannya, baik secara fisik maupun rohani. Persiapan ini justru menjadi kunci penting dalam menanggapi panggilan Tuhan yang diberikan kepada kita semua. Seperti yang kita tahu, PGI dan KWI telah mengeluarkan tema Natal 2024, yaitu "Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem..." yang terinspirasi dari Lukas 2:15. Perikop ini berisi Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.", ayat ini sungguh memiliki makna yang sangat menarik karena memiliki kata yang cukup membingungkan.

            Inti dari bacaan Luk 2:15 adalah para gembala yang ingin pergi ke Betlehem karena Tuhan telah memberitahukannya kepada para gembala, dan tanggapan dari para gembala adalah menerima dan pergi ke Betlehem. Jika dilihat secara sekilas mungkin akan membingungkan, apa yang Tuhan beritahukan kepada para gembala? Maka dari itu harus melihat dari ayat-ayat sebelumnya dari Luk 2:10-14 yang intinya adalah malaikat dan Kemuliaan Tuhan menampakan diri pada para gembala dan bersabda bahwa akan lahir Juruselamat, seperti yang dikatakan "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Itulah penyebab para gembala pergi ke Betlehem karena telah difirmankan. Dari berbagai ayat ini sudah terlihat jelas dan dapat menyimpulkan dari tema Natal ini, bahwa iman telah menyelamatkan kita semua yang mau menanggapi dengan menerima dan melaksanakan apa yang telah diberikan Tuhan, sama seperti para gembala yang mau melaksanakan tugasnya karena telah diberitahukan kepada mereka. Benar adanya seperti yang dikatakan malaikat kepada para gembala, terdapat Yesus yang ada dipalungan dengan Maria dan Yusuf. Ini membuktikan bahwa jika kita percaya dan melakukan apa yang dikehendaki-Nya, maka akan mendapatkan apa yang seperti dikatakan-Nya.

Tuhan mau kita bisa menyadari apa yang Ia beritahukan kepada anak-anak-Nya, tapi seringkali kita susah untuk menyadarinya, kita terlalu buta atas pemberian Tuhan, karena kita sering terlalu fokus pada kekurangan, kesibukan dan kesalahan kita, tanpa melihat pesan yang diberikan Tuhan. Dari dulu, kita diajak Tuhan untuk terus menyadari, tapi selalu kita abaikan. Terkadang Tuhan telah memberikan tanda-tanda kepada kita lewat kehidupan kita sehari-hari. Pandangan kita selalu monoton karena selalu merasakan hal yang sama setiap harinya tanpa membandingkan kemarin denga sekarang, sehingga kita menjadi malas untuk sadar akan rahmat Tuhan. Contoh konkrit yang biasa kita temukan dikehidupan sehari-hari adalah kurangnya penggunaan waktunya refleksi dan kurangnya serius dalam refleksi. Padahal refleksi sangat penting untuk melihat pesan Tuhan kepada kita. Di Seminari telah diterapkan refleksi setiap harinya, khususnya pada Medan Pratama yang diwajibkan refleksi, tapi hal ini jangan dijadikan formalitas melainkan dijadikan kebiasaan (habitus) untuk melihat kembali dan memerhatikan setiap kejadian dalam kehidupan. Keinginan untuk refleksi ini butuh keterbukaan hati dari diri kita masing-masing.

Apa Hubungannya dengan Keterbukaan  Hati?

Keterbukaan hati artinya mau membuka pemikiran kita tentang apa yang terjadi pada kita lewat dari pengalaman pribadi. Untuk mendapat kasih karunia dari Tuhan perlu yang namanya hati yang terbuka karena ini menjadi fondasi awal kita untuk bisa menerima apa yang Tuhan berikan untuk kita. Ketergantungan kita kepada sesama menggambarkan kita membutuhkan bantuan kepada Tuhan. Maka dari itu perlu membuka hati agar mendapat kasih karunianya berupa pertolongan. Bagaimana cara membuka hati? Mudah sekali, dengan cara mendengarkan dan menerima.

Hubungannya dalam refleksi adalah dengan hati yang terbuka akan sangat mudah untuk melihat kembali dan melaksanakan refleksi tanpa harus bingung. Diperlukan iman dalam refleksi ini karena iman adalah bagaimana tanggapan kita tentang rahmat yang diberikan Tuhan ataupun Wahyu yang Tuhan berikan pada kita. Iman sendiri telah dimiliki oleh setiap dari diri kita. Dengan kita membangkitkan iman kita, maka Tuhan akan lebih mudah masuk ke dalam diri kita. Meskipun kita dalam kesusahan dan keterpurukan, kita bisa melihat iman kita yang tetap teguh atau layu. Mendapat karunia dari Tuhan merupakan hal yang kita inginkan sebagai anak-Nya, seperti kita meminta mainan kepada ayah kita sendiri. Jika dilihat, ternyata meminta perlu merendahkan diri. Memangnya ada kaitannya dengan kerendahan diri? Tentu ada.

Kerendahan Hati Menjadi Pintu Gerbang

            Kita tahu bahwa Yesus Kristus lahir di dalam palungan, dan tempatnya di kandang domba. Dari situ saja sudah terlihat bahwa Yesus sudah terlebih dahulu menunjukan kerendahan hatinya, bahkan saat ia lahir. Seharusnya Yesus yang datang sebagai penyelamat, lahir di tempat yang lebih layak, namun tidak, Yesus lahir di kandang domba yang tempatnya bahkan sangat sederhana. Yesus merendahkan dirinya agar setiap orang dapat mengunjunginya, baik yang kaya dan yang miskin tanpa memandang status. Bayangkan jika Yesus lahir di istana yang sangat megah, lalu orang miskin tak akan bisa datang karena yang bisa datang hanya orang-orang kaya, tetapi Yesus tidak seperti itu. Dengan begitu bisa dikatakan bahwa Betlehem sebagai simbol kesederhanaan karena di sanalah Yesus lahir. Betlehem sendiri teridiri dari dua kata, Beth yang artinya rumah atau tempat, sedangkan Lehem yang berarti roti atau daging, jadi Betlehem aritnya adalah rumah roti, maka dari itu Yesus lahir di Betlehem karena di sanalah tempat roti (hidup) berasal.

            Yesus telah menunjukan kerendahan hati yang semestinya kita juga begitu. Yesus yang menyelamatkan orang-orang tanpa meminta dari mereka. Kita sudah meminta ke Tuhan tak sepatutnya meninggikan diri. Justru kita merendahkan hati serendah-rendahnya karena Dialah yang maha kuasa. Pintu gerbang (porta) digunakan sebagai jalan masuk ataupun keluar dari suatu tempat, namun di sini mengarah kepada jalan masuk kepada Tuhan, jalan masuk menuju keselamatan. Maka dari itu dengan kita merendahkan hati, kita akan mendapat rahmat Tuhan, terlebih lagi mendapat kasih karunia-Nya, karena bukan kita yang punya kuasa atas diri kita sendiri, melainkan Tuhan lah yang memiliki kuasa atas kita.

Kita diingatkan Tuhan bahwa Ia bisa saja hadir dengan hal yang sederhana, bukan hanya melalui orang-orang, namun juga bisa melalui alam ciptaan-Nya. Dalam misteri perencaan Tuhan, seringkali melibatkan kesedarhanaan dalam rencana-Nya yang kita tidak ketahui, namun dapat disadari dengan iman. Memperhatikan hal yang sederhana terkadang lebih rumit dibanding hal yang sudah biasa karena kita terlalu fokus mengenai hal yang biasa kita lakukan tanpa melihat bahwa ada yang lebih sederhana dari kita atau cara kita. Gambarannya seperti melihat bunga kecil yang memandang rendah bunga itu, padahal jika diperhatikan, bunga itu memiliki kelopak yang sangat indah dan bunga itu akan tumbuh menjadi lebih cantik lagi. Inilah alasan mengapa kita harus menjelajahi iman dalam kehidupan sehari-hari, agar tahu pesan Allah kepada kita dan dapat menerima kasih-Nya dengan hati yang terbuka disertakan kesadaran dalam kesederhanaan. Menjelajahi iman dimaksudkan bahwa mencari kebenaran dalam menanggapi pesan dari Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun