Pendahuluan
Di dalam Kejadian 1, Allah menciptakan langit dan bumi (Kej. 1:1) beserta dengan segala isinya (Kej. 1:3-30), dan Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik (Kej. 1:31). Selanjutnya TUHAN Allah membuat sebuah Taman di Eden, di sebelah timur, disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu (Kej. 2:8). Setelah manusia jatuh ke dalam dosa (Kej. 3), lalu TUHAN Allah mengusir manusia itu dari Taman Eden (Kej. 3:23) dan TUHAN Allah menghalau manusia itu dari Taman Eden dan di sebelah timur Taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa Kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan (Kej. 3:24).
Allah memilih Abram dan memberikan tanah yang akan ditunjukkan-Nya kepadanya, dan akan menjadikan Abram sebagai bangsa yang besar (Kej. 12:1-3). Tanah Perjanjian tersebut membentang mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai besar itu, sungai Efrat (Kej. 15:18). Janji Allah tersebut digenapi-Nya pada saat keluarga Yakub pindah dan tinggal di Mesir dengan jumlah 70 jiwa (Kej. 26-27), dan jumlah mereka terus bertambah sangat dahsyat dan menjadi sangat banyak (Kel. 1:7). Dan Allah mengingat janji-Nya yang diucapkan-Nya kepada Abraham, lalu membebaskan, dan membawa umat-Nya, Israel keluar dari perbudakan di Mesir ke Tanah Perjanjian (Kel. 2:24).
Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua untuk bersiap menyeberangi sungai Yordan dan memimpin bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian yang dijanjikan-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, dan yang akan diberikan-Nya kepada orang Israel (Yos. 1-3), lalu menyeberanglah orang Israel itu di sungai Yordan (Yos. 3-4). Lalu berfirmanlah TUHAN Â kepada Yosua, 'Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini bersama rajanya dan para pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.' Demikian orang Israel mengalahkan Yerikho. Dan setelah itu, dibawah kepemimpinan Yosua, orang Israel mulai merebut, menduduki, dan menetap di tanah yang dijanjikan-Nya dan diberikan-Nya kepada umat-Nya Israel (Yos. 21:43-45). Orang Israel menakhlukan 31 raja di Tanah Perjanjian tersebut, dan Yosua membagi tanah tersebut di antara suku-suku Israel sesuai dengan yang diperintahkan Allah kepadanya (Yos. 14-22).
Pembahasan
Penyataan Allah yang dinyatakan-Nya melalui penciptaan langit dan bumi beserta segala isinya di dalam Kejadian 1, bukanlah ingin menceritakan dan ingin menyampaikan bagaimana dunia dimulai, tetapi Penyataan Allah tersebut lebih ingin menyampaikan bagaimana Rencana Allah tersebut atas ciptaan-Nya dinyatakan. Bagaimana Rencana Allah atas manusia yang diciptakan-Nya serupa dan segambar dengan-Nya (Kej. 1:26) untuk berkembang biak dan menaklukan serta menguasai bumi (Kej. 1:28), dan ditempatkannya taman di Eden (Kej. 2:8). Bagaimana Rencana Allah saat manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan-Nya jatuh ke dalam dosa (Kej. 3:15).
Dan bagaimana Rencana besar Allah itu dilaksanakan-Nya bersama dengan ciptaan-Nya melalui umat pilihan-Nya, Israel, yang diikat-Nya dalam perjanjian yang dinyatakan-Nya kepada Abram (Kej. 12:7), dan janji-Nya tersebut dirincikan kembali di dalam Kej. 15:18-21, '... mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat ...'. Janji Allah kepada Abram itu tidak hanya diberikan Allah kepada Abram saja, tetapi diberikan-Nya juga kepada Ishak, anaknya (Kej. 26:3-4), dan Yakub, cucunya (Kej. 28:13-15).
Jika kita mencermati deskripsi dari janji Allah yang disampaikan-Nya kepada Abram di dalam Kej. 15:18-21, dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat, dan jika kita menggunakan aplikasi google earth, maka kita dapat melihat bahwa peta Tanah Perjanjian tersebut membentang dari sungai Mesir, secara georafis masuk ke dalam wilayah Mesir, sampai ke sungai Efrat, dimana secara geografis sungai Efrat berada di wilayah Turki, dan Suriah. Sungai Efrat membentang dari Turki, Suriah sampai dengan ke Irak. Deskripsi Tanah Perjanjian ini tidak jauh berbeda atau mirip dengan yang dideskripsikan di dalam Kej. 2:10-14. Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu. Nama sungai yang keempat ialah Efrat. Nama sungai yang ketiga ialah Tigris. Jika kita menggunakan aplikasi google Earth, letak sungai Tigris berdekatan atau tidak jauh dari sungai Efrat, dan masuk ke dalam wilayah Irak.
Setelah orang Israel ada di tanah Mesir, orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya memenuhi tanah Mesir (Kel. 1:7), bahkan Alkitab mencatat bahwa raja Mesir menyatakan jumlah orang Israel lebih banyak dari pada jumlah orang Mesir itu sendiri (Kel. 1:10). Sehingga orang Mesir itu menindas orang Israel dan Allah mendengarkan teriakan minta tolong dan memperhatikan umat-Nya, Israel (Kel. 2:24-25), karena memngigat perjanjian-Nya yang pernah diucapkan-Nya kepada Abram. Melalui hamba-Nya, Musa, Allah menuntun umat perjanjian-Nya keluar dari tanah Mesir, tanah perbudakan, ke Tanah Perjanjian (Kel. 3:17; 6:7).
Dalam perjalanan menuju ke Tanah Perjanjian, Allah mengadakan perjanjian dengan umat-Nya, Israel, yang kita sebut dengan Perjanjian Palestina (Ul. 30:1-10), dimana perjanjian ini menjamin hak permanen Israel atas Tanah Perjanjian, yang dijanjikan-Nya kepada Abraham, dan bahwa pada akhirnya Israel akan kembali ke Tanah Perjanjian tersebut dalam pertobatan (Ul. 30:2), dan pemulihan yang dari Allah (Ul. 30:3).
Mempelajari Kitab Pentateukh, perlu untuk kita perhatikan unsur-unsur yang dibicarakan, seperti: waktu, tempat, situasi, juga pengarang. Apa yang ingin disampaikan oleh penulis, Musa? Dari mana asalnya bangsa Israel? Mengapa Tuhan memanggil mereka? Apa perjanjian Allah dengan Israel? Apa tujuan Allah bagi Israel di masa yang akan datang dan bagi bangsa-bangsa di bumi?