Setelah 15 menit berdiskusi dengan The President, Bahlul menutup telponnya dengan wajah yang memerah.
Jelas ini bukan tersipu malu... tapi menahan sesuatu yang membuat wajah memerah.
Sore harinya, hari Pak Mentri tiba di tanah republik disambut staf ahli, Jawir.
"Piye pak, hasil uji RPM nya? Sip poll kan pak" kata staf ahli dengan wajah sumringah.
"Piye opo toh Wir, sampeyan ngomong apa ke wartawan, sampai presiden berujar seperti ini pada saya", kata Bahlul sambil memicingkan matanya.
Akhirnya diskusi kecilpun terjadi diantara mereka.
"Wah, kalau kayak begini, kita berdua bisa masuk penjara. Kamu ini gimana sih? benar-benar bahlul", kata sang mentri.
Dengan wajah polos, staf ahli berujar, ""Loh kok saya toh pak? yang Bahlul kan bapak, saya Jawir"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H