[caption caption="Mesin Printer 3D Biobot"][/caption]Sebuah perusahaan elektronik di Amerika Serikat bernama Biobots mengembangkan teknologi paling mutakhir di bidang mesin printer atau percetakan. Kali ini perusahaan tersebut mengeluarkan produk printer 3D yang diberi nama Biobot 1. Printer ini disebut-sebut sebagai printer yang mampu mencetak organ tubuh manusia tiruan yang memanfaatkan cairan tinta yang diubah menjadi jaringan sel buatan menyerupai yang ada pada organ manusia.
Kedengarannya cukup unik dan mengerikan, akan tetapi beberapa pihak masih melarang penggunaan printer karena fungsinya yang cukup controversial. Namun saat ini, kehadiran teknologi ini diharapkan mampu menjadi solusi ekonomis terhadap kehidupan manusia. Dimana diharapkan akan muncul berbagai organisme baru yang banyak jumlahnya dan bisa dimanfaatkan sebagai tenaga kerja manusia.
Mesin Printer 3D biobot mampu menghasilkan jaringan manusia melalui sebuah campuran cairan yang diberi nama bioink. Zat inilah yang menggantikan peran plastic pada bentuk organ yang dihasilkan. Dibutuhkan juga dalam proses pencetakannya dua ekstruder yang akan menyinari objek dengan dua sinar biru. Teknologi ini juga dipadukan dengan kolagen, hasilnya benar-benar mirip seperti organ tubuh manusia. Baru-baru ini, perusahaan asal Amerik Serikat tersebut membuat sebuah telinga tiruan milik seniman legendaris Van Gogh. Upaya ini membuktikan bahwa Biobots secara sungguh-sungguh ingin mengembangkan teknologi tiga dimensi tersebut.
Bila Anda penasaran dengan teknologi mesin cetak ini, Anda bisa langsung mengunjungi situs resmi perusahaan Biobots. Di situs ini Anda sudah bisa melihat perusahaan tersebut telah menawarkan produk keluarannya dengan harga yang lumayan mahal, yakni seharga US$ 10.000 atau sekitar 147 juta rupiah. Angka yang sebenarnya cukup murah jika dibandingkan dengan manfaat dan kemampuan mesin cetak berdaya kerja teknologi terkini tersebut.
Ketika Anda membeli produk mesin printer tiga dimensi tersebut, Anda akan diberikan beberapa bahan pembuat organ-organ manusia yang akan dicetak. Seperti ketika Anda diberi tinta printer saat akan membeli printer biasa. Meskipun kemampuan teknologi ini yang cukup fantastis, akan tetapi banyak pihak yang masih menentang penggunaan mesin cetak dengan fungsi yang controversial tersebut. Salah satunya dari pihak lembaga Food and Drug di Amerika Serikat yang bertugas mengawasi penggunaan obat dan makanan di negara tersebut.
Secara resmi hingga kini penggunaan produk printer pencetak organ manusia tersebut belum mendapatkan izin. Akan tetapi bukan Biobot namanya kalau menyerah dengan teknologi temuannya. Saat ini perusaan ini justru semakin semangat mengembangkan teknologi temuannya yang terbaru lainnya seperti misalnya mesin pencetak pembuluh darah manusia dan berbagai organ vital tubuh manusia yang lain. Perusahaan yang berada di Philadelpia tersebut terus berupaya menemukan mesin-mesin printer baru yang mampu menciptakan organ tubuh manusia seutuhnya.
Sumber: Blog DimensiData News
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H