Mohon tunggu...
Dimendra Aldi
Dimendra Aldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - HIDUP MAHASISWA

Saya seorang mahasiswa dari Kota Kembang you know lah ya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Kala Itu

29 Oktober 2024   14:18 Diperbarui: 29 Oktober 2024   14:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar : Dimendra

SENJA KALA ITU

Senja tenggelam membawa perasaan
Senja yang indah hadir perlahan, membawa ketenangan dan kilauan yang menawan.
Menghadirkan perasaan yang singgah secara perlahan dan rindu yang terpendam mengingat semua kenangan.

Detik senja turun secara perlahan, diiringi burung burung yang menari diatas langit yang menawan. Senja yang ditelan kegelapan seakan membawa pesan perpisahan.

Kilau jingga yang memudar, membawa perasaan dan rindu yang mendalam.
Bagaikan hati yang tak mau terpisahkan dan membawa semua pikiran.
Senja datang dan pergi lalu kembali di esok hari dengan harapan yang pasti.

Senja yang begitu mempesona mengingat semua kenangan dalam diam.
Membawa semua perasaan yang terpendam dan terkubur dalam dalam.

Wahai senja mengapa kau sangat mempesona, banyak manusia yang terpedaya olehnya.
Senja adalah doa agar kita mengingat kepada sang pencipta.

Saat senja menyelimuti bumi, ada pesan yang terasa hangat. Obat hati yang gelisah dan membawa kedamaian sejati yang amat indah.

Senja adalah tempat pelarian bagi yang kehilangan, dan pengingat bagi yang kembali menemukan. Jangan takut kehilangan, karena yang pasti akan datang dengan demikian.

Senja pergi di telan kegelepan, jangan menangis ketika kehilangan. Membawa semua kenangan, dalam hati yang terpendam. Terimakasih senja telah datang di kehidupan, mengajarkan arti melepaskan dan menyambut kembali yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun