Demi mendapatkan hasil foto yang ciamik kita rela melakukan segala hal meskipun itu ekstream. Apalagi di momen spesial seperti pernikahan, sudah jadi hal wajib untuk mengabadikan momen entah itu lewat foto atau bahkan vidio.
Sebagai orang yang berkiprah di bidang LSM (Lembaga Sunatan Weddingan), Dimdim tahu betapa susahnya demi mendapat foto yang epik. Ada yang foto di pantai, danau, daerah pegunungan, di tengah-tengah hutan dengan jarak tempuh yang lumayan, bahkan rela menek di pohon biar dapat hasil foto yang berbeda.Â
Ada satu tragedi yang sangat membekas bagi Dimdim ketika pose foto wedding. Sebelumnya Dimdim mengajak kalian untuk kembali melihat gambar utama tulisan ini yang letaknya paling atas. Nah sekarang udah lihat kan? Udah belom? Kalo udah sekarang pejamkan mata, bayangkan wajah Dimdim yang ganteng ini di benak kalian. Rasakan benih-benih cinta mulai tumbuh. Oke ini jauh dari pembahasan.
Ada teknik tertentu agar foto wedding dengan gaun pengantin perempuan nampak melayang. Yaitu ada satu atau dua orang yang bertugas mengibaskan ujung gaun pengantin perempuan ke arah atas. Dan ketika gaun melayang, secepat mungkin photographer menangkap momen dengan kamera. Hal ini dilakukan berkali-kali hingga mendapatkan hasil foto yang diinginkan.
Awalnya dua orang tim make up pengantin yang bertugas mengibaskan gaunnya, tapi ya namanya juga cewek walaupun dua orang tetap ajah nggak ada tenaganya. Akhirnya Dimdim turun tangan untuk membantu mengibaskan gaun. Dimdim berada di tengah, sementara dua cewek tim make up berada di sisi kanan dan kiri Dimdim. Hitungan ketiga kami mengibaskan gaun ke arah atas
"Wusss!"
Tak disangka dan tak di duga, hasil kibasan yang Dimdim lakukan lebih bertenaga yang Dimdim bayangkan. Gaun melayang begitu tingginya, dibantu dengan angin yang mengarah ke dua pengantin membuat gaun melayang lebih tinggi. Dan nggak disangka pula gaunnya menutupi kepala pengantin perempuan.
"Aduh!"
"Dim! terlalu semangat nih," (Kata Mas Joni sambil ketawa geli yang waktu itu jadi tukang fotonya)
Kampret entah kenapa seketika mulut Dimdim seolah terkunci di situasi seperti ini, untuk bilang "Maaf ya mbak" rasanya susah banget. Akhirnya Dimdim memilih untuk tidak membahas tragedi untuk waktu itu juga, takutnya malah pengantin jadi marah. Dimdim lebih memilih untuk melanjutkan pose dan berniat meminta maaf setelah pose tersebut.Â
"Mbak maaf soal tadi ya. Terlalu bersemangat terus anginnya juga kenceng tadi," sesuai dengan niat setelah pose Dimdim meminta maaf sama pengantin perempuan