Mohon tunggu...
Dimdim
Dimdim Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Spesialis Tulisan Ngawur

Spesialis Tulisan Ngawur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hampir Gagal UNBK 2019

29 Maret 2019   16:34 Diperbarui: 29 Maret 2019   16:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://apkgk.com ›

Ujian Nasional Berbasis Komputer atau yang biasa disebut dengan UNBK adalah salah satu agenda yang menjadi penentu bagi pelajar SMA/SMK/MA untuk melanjutkan ke fase hidup berikutnya, apakah ingin melanjutkan ke dunia perkuliahan atau dunia kerja. Pelajar mati-matian mempersiapkan UNBK agar mendapat nilai yang terbaik, begitu juga dengan Dimdim.

Demi mendapat nilai UNBK yang terbaik, Dimdim sudah mempersiapkan semuanya dengan alon-alon asal kelakon(Baca:Perlahan-lahan asal tercapai). Dari mulai mempelajari materi ini-itu, latihan soal sana-sini, cari referensi dimana-mana, bahkan nyampe semedi di Goa Mamakau-pun Dimdim lakoni.

Semuanya sudah siap tinggal menunggu hari UNBK. Dan begitu hari pertama UNBK tiba, syukur alhamdulillah Dimdim dapat mengerjakan mapel Bahasa Indonesia dengan lacar. Setelah UNBK hari peratama selesai, Dimdim dan beberapa teman kelas belajar bareng mapel Matematika karena ada beberapa yang belum tahu cara mengerjakannya.

Baru akan mulai belajar, Dimdim merasa ada sesuatu yang aneh dengan diri Dimdim. Tiba-tiba badan gatal-gatal. Awalnya gatal di tangan, setelah itu merambah ke punggung, kepala, kaki, di bagian tengah antara kedua paha dan akhirnya hampir ke sekujur tubuh. Dimdim kira gatal ini akibatnya karena jaket boomber yang dipake belum di cuci dua minggu, tapi begitu Dimdim melepas jaketnya, masih ajah gatal. Bahkan beberapa menit kemudian nambah parah gatalnya. Oleh karena itu Dimdim memutuskan untuk pulang ke rumah.

Di perjalanan pulang Dimdim cemas yang bercampur dengan rasa gatal. Pikiran melayang-layang, tiba-tiba satu titik pikiran mengarah pada keturunan keluarga Dimdim. Setelah diangan-angan, kayaknya keluarga Dimdim nggak ada yang keturunan monyet dah, jadi nggak mungkin gatal-gatal ginih tiba-tiba Dimdim jadi monyet gituh.

Sampai di rumah Dimdim bergegas mandi sebersih mungkin bahkan nyampe dua kali bilas, pake baju dan mengolesi balsem hampir ke seluruh tubuh dengan harapan gatalnya agak berkurang. Tapi ternyata sodara-sodara, masih gatal juga! Ini mah gatalnya hilang kagak, seluruh badan malah jadi panas, untung yang di antara kedua paha nggak ikut panas juga.

Bedak gatal punya adik, di coba ajah dah. Bedak ini kan sering dipake kalo si adik lagi biang keringat, kali ajah Dimdim gatal-gatal karena biang keringat.

Plek-plek-plek, sekujur badan Dimdim berwarna putih, persis kaya bocah umur lima bulan setelah dimandikan emaknya. Grug-grug-grug, ah! ternyata masih gatal juga! Dimdim-pun melihat kondisi tubuh yang terasa gatal. Ternyata ini gatal bukan karena biang keringat, biang keringat itu bentolnya kecil-kecil, tapi kalo ini bentolnya gede-gede. Entah Dimdim nggak tahu jenis gatal apa namanya, sore itu juga Dimdim ke dokter umum dengan harapan besok paginya sudah agak mendingan dan siap tempur UNBK mapel Matematika.

Menurut dokter ini adalah alergi kulit, tapi kalo menurut orang Jawa namanya giduhen, timbul gatal karena kondisi lingkungan dingin dan kulit sensitif akhirnya muncul bentol-bentol gede.

Malamnya rasa gatal masih ada, akibatnya belajar jadi nggak maksimal. Jangankan untuk membaca, menyentuh buku-pun sudah garuk sana-sini ke seluruh badan. Padahal besok UNBK mapel Matematika, belajar ajah belum tentu bisa mengerjakan apalagi nggak belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun